Kisah Jamaluddin, Pembuat Kue yang Bertahan di Tengah Pandemi
ADVERTISEMENT
Di tempat usahanya di Gampong Doy, Ule Karang Banda Aceh, Jamaluddin dan seorang pekerjanya sedang sibuk saat acehkini menyambangi tempatnya, Senin (14/6/2021). Dia sedang mengaduk tepung, untuk meracik aneka ragam kue.
ADVERTISEMENT
Kue-kue buatannya didominasi donat dengan merek J-Cake, ada juga kue paha ayam, bapau goreng dan kue selai.
Jamaluddin telah memulai usahanya sejak tujuh tahun lalu. Bisnisnya berkembang, sampai pandemi COVIO-19 mulai melanda Aceh akhir Maret 2020. Sejumlah aktivitas perkantoran dan sekolah sempat berhenti, maupun dibatasi pemerintah. “Ini berpengaruh terhadap usaha saya,” katanya.
Bagi pengusaha kecil sepertinya, pandemi adalah petaka. Maklum, kue-kue yang dijual umumnya untuk kebutuhan anak-anak sekolah maupun kebutuhan kantor, selain pelanggan utama di warung-warung. Jamaluddin juga membuka beberapa rak kue di pinggir jalan kawasan Banda Aceh.
Karena berkurangnya pesanan, Jamaluddin menurunkan produksi kuenya lebih dari setengah dibandingkan sebelum pandemi corona dulunya. “Saat ini hanya membuat 900 kue setiap hari, penjualannya saya titip di 27 warung. Sebelum COVID-19 rata-rata 2.000 kue perhari,” kata ayah tiga anak itu.
ADVERTISEMENT
Jamaluddin memulai aktivitas sejak subuh dengan becak mengantar kue buatannya ke warung-barung di seputaran Banda Aceh. “Saya tetap bertahan meski penjualan rendah. Semoga pandemi cepat berlalu,” katanya. []