news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kisah 'Kampus di Atas Gunung' di Pedalaman Aceh: Bermula Jaringan Internet Lelet

Konten Media Partner
13 Januari 2021 11:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh. Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Warga Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, mengeluh kualitas jaringan internet lelet di daerahnya. Mahasiswa yang kuliah daring selama pandemi harus mencari tempat lebih tinggi atau ke puncak bukit agar tersambung internet. Sebab itulah kemudian muncul istilah "kampus di atas gunung" di kalangan warga di sana.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Blang Puuk, Beutong Ateuh Banggalang, Hasan Jami mengatakan, jaringan seluler yang tersedia hanya dapat menelepon dan mengirim pesan singkat. Sedangkan untuk internet kondisinya timbul tenggelam.
Saat kuliah berlangsung daring karena pandemi, mahasiswa di Beutong Ateuh Banggalang harus menempuh jarak 15 kilometer menuju puncak bukit supaya memperoleh jaringan internet. "Sampai sekarang kuliah masih online, terpaksa mahasiswa di sini naik ke gunung,” katanya kepada acehkini, Minggu (10/1).
Mahasiswa di Beutong Ateuh Banggalang, Nagan Raya, Aceh, harus menempuh jarak 15 kilometer menuju puncak bukit supaya memperoleh jaringan internet saat kuliah daring. Foto: Dok. warga
Menurut Hasan, ada mahasiswa yang kecelakaan saat pergi ke puncak bukit untuk mencari jaringan internet. Di puncak bukit, warga setempat juga membuat gubuk tempat bernaung mahasiswa yang mengikuti kuliah daring. Gubuk inilah kemudian disebut kampus di atas gunung.
Kualitas jaringan internet buruk juga menghambat Hasan dalam menyelesaikan administrasi desa. Adakalanya ia harus pergi ibu kota kabupaten dengan jarak tempuh memakan waktu 2-3 jam. Hasan dan sejumlah warga lainnya tentu berharap jaringan internet yang baik memasuki Beutong Ateuh Banggalang suatu hari kelak.
ADVERTISEMENT