Kisah Muzarifah, Tunanetra yang Jadi ASN P3K Pemerintah Aceh

Konten Media Partner
16 Mei 2022 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerahan SK kepada ASN P3K pada Pemerintahan Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan SK kepada ASN P3K pada Pemerintahan Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Mengabdi selama 8 tahun sebagai guru untuk pelajar tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) Banda Aceh, Muzarifah, penyandang tunanetra akhirnya diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada Pemerintahan Aceh.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sangat senang bisa menjadi ASN P3K," kata Muzarifah usai mengambil langsung Surat Keputusan (SK) P3K dari Sekda Aceh, di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, Senin (16/5/2022).
Perempuan kelahiran 1996 ini adalah salah seorang guru SLB/SMK/SMA dari total 2.318 guru di seluruh Aceh, yang mendapatkan Surat Keputusan menjadi Pegawai P3K. "Mendapatkan kesempatan seperti ini bukan hal mudah, apalagi bagi saya yang penuh keterbatasan. Banyak perjuangan yang harus dilewati," kata Muzarifah, alumnus pendidikan luar biasa di Kampus Universitas Islam Nusantara, Bandung Jawa Barat.
Sebagai guru berkebutuhan khusus, Muzarifah berharap mereka dari kalangan berkebutuhan khusus bisa mendapatkan kesempatan yang sama, baik dalam hal pendidikan maupun peluang kerja.
Muzarifah saat menerima SK sebagai ASN Pemerintah Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Seorang guru lainnya, Nurlaina, juga mendapatkan status ASN P3K. Perempuan kelahiran 1970 ini sehari-hari mengajar murid berkebutuhan khusus di SDLB Kota Jantho Aceh Besar. pengabdiannya sudah 14 tahun sebagai guru kontrak non-grid. "Dari pertama mengabdi saya melakukannya dengan ikhlas," kata Nurlaina.
ADVERTISEMENT
Ia bahkan sempat diminta berhenti mengajar oleh keluarga. Namun ia tak sampai hati meninggalkan murid-murid yang saban hari ia dampingi. "Saya melihat anak itu mengences, tidak bisa berjalan, saya sedih. Karena itu saya tetap mengajar dan mendampingi mereka sambil berdoa."
Nurlaina yakin, keikhlasan dan rasa kasih sayang kepada anak-anak berkebutuhan khusus membuat jalan rezeki bagu dirinya terbuka. "Allah menunjukkan jalan. Alhamdulillah terima kasih kepada pemerintah Aceh yang telah memberikan kesempatan kepada saya menjadi Pegawai P3K," kata Nurlaina.
Sebelum menerima SK, para pegawai dari formasi tenaga guru SMA/SMK/SLB itu, membacakan komitmen terkait kewajiban dan larangan bagi ASN. Di mana, masing-masing dari mereka berjanji untuk disiplin dalam bekerja, menurut kewajiban dan larangan.
ADVERTISEMENT
"Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan," demikian bunyi salah satu poin dari kewajiban para ASN.
Sekda Aceh memberikan arahan kepada para ASN. Foto: Suparta/acehkini
Di Anjong Mon Mata Pendopo Gubernur Aceh, penyerahan SK ASN P3K dilakukan Sekda Aceh, Taqwallah, bersama Asisten I dan Asisten III Sekda Aceh, Kepala BKN Regional XIII Aceh, Kepala Dinas pendidikan, Kepala BKA, Kepala Dinas Pendidikan. SK diberikan langsung kepada 481 Pegawai P3K dari Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, Pidie dan Pidie Jaya. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh dan para Kepala Cabang Dinas dari masing-masing daerah.
Sekda Aceh berpesan agar para guru yang mendapatkan SK P3K menjadi contoh teladan yang baik bagi siswa. "Semuanya sudah ditakdirkan Allah. Bapak dan ibu semua memilih pekerjaan memudahkan orang lain. Kalian semualah yang memberikan lmu yang bermanfaat bagi orang lain," kata Taqwallah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kadisdik Aceh, Alhudri, berpesan kepada seluruh guru yang sudah lulus PPPK untuk menjadi pendidik yang hebat. Kadisdik menekankan agar pendidik harus mampu menjadi motivator pembangunan kepribadian atau karakter siswa sekaligus menjadi inovator dalam mengembangkan pendidikan.
"Kami berharap kepada yang sudah lulus PPPK ini dapat bekerja lebih baik lagi untuk mencerdaskan generasi bangsa dan dapat menyesuaikan diri dengan teknologi pendidikan atau digitalisasi pendidikan, sehingga pendidikan dapat terus maju dan berkembang," kata Alhudri.
Alhudri menyebutkan, ada beberapa proses tahapan yang dilalui hingga lulus menjadi PPPK, mulai dari pengumuman seleksi yang menyatakan Pemerintah Aceh mendapatkan kuota 5.218 orang untuk jenjang SMA/SMK/SLB.
Setelah kegiatan di Banda Aceh, Sekda bersama Kadisdik Aceh akan turun ke daerah untuk membagikan langsung SK dan SPK kepada guru lainnya yang dinyatakan lulus PPPK. []
ADVERTISEMENT