Kisah Petani di Pidie: Halau Gajah Liar, Malam Idul Adha di Sawah

Konten Media Partner
11 Agustus 2019 21:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habibi (kanan) bersama rekannya menjaga sawah. Foto: Dok. Habibi
zoom-in-whitePerbesar
Habibi (kanan) bersama rekannya menjaga sawah. Foto: Dok. Habibi
ADVERTISEMENT
Sudah sepekan lebih, Habibi (34 tahun) dan puluhan petani lainnya di Gampong Tunong, Kemukiman Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie, Aceh, menginap di areal persawahan Blang Meukiek. Bahkan saat takbir Hari Raya Idul Adha berkumandang, mereka masih terus berada di rangkang sawah.
ADVERTISEMENT
Para petani di Keumala, itu harus siaga menghadapi gajah liar yang turun ke areal persawahan, lalu memakan padi yang memasuki masa panen dan menguning. "Sudah sepekan kami menginap di rangkang sawah untuk mengawasi gajah agar tidak turun ke sawah," kata Habibi kepada acehkini, Minggu (11/8).
Usia padi sekitar dua pekan lagi agar bisa dipanen, membuat petani enggan meninggalkan areal persawahan kendati hari besar Islam. Menurut Habibi, petani melihat kawanan tiga ekor gajah liar yang saban hari ingin menyantap padi.
Hingga sepekan, sudah dua hektare areal persawahan dirusak oleh gajah. Misalnya, dimakan atau diobrak-abrik hewan dilindungi tersebut. Hewan berbelalai itupun masuk ke persawahan sejak sore hingga subuh.
Gajah nampak dari jauh, di areal persawahan warga. Dok. Habibi
"Biasanya gajah datang saat sore jelang malam, tengah malam, dan waktu subuh jelang pagi. Kondisi ini membuat kami harus menginap di sawah," ujar Habibi.
ADVERTISEMENT
Mereka yang menginap di rangkang pun hanya bermodalkan alat seadanya untuk mengusir gajah, seperti mercon. Menurut Habibi, pihaknya urun dana untuk membeli petasan.
Selain sawah, kawanan gajah liar turut mengobrak-abrik ladang milik M. Nidar di kawasan perkebunan Cot Rheng. Sementara ladang cabai dan bawang yang tengah masa panen milik Burhan di kawasan perkebunan Alue Kiyuen juga turut porak-poranda.
Menurut Habibi, kondisi ini sudah terjadi sejak empat tahun lalu. Petani berharap agar pemerintah segera menangani konflik satwa liar itu sebelum ada petani yang menjadi korban amukan gajah.
"Mata pencaharian kami semata dari hasil sawah dan ladang. Kalau ini terus gagal panen gara-gara gajah liar, bagaimana kami membiayai kebutuhan sehari-hari dan untuk biaya anak sekolah," ujar Habibi. []
ADVERTISEMENT
Reporter: Habil Razali