Kisah Siswa di Aceh Seberangi Sungai untuk Sekolah

Konten Media Partner
22 Januari 2021 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa di Gampong Panca Kubu, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menyeberangi sungai saat pulang sekolah pada Jumat (22/1). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Siswa di Gampong Panca Kubu, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, menyeberangi sungai saat pulang sekolah pada Jumat (22/1). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah sejak 2004 masyarakat Gampong Panca Kubu, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, harus mengarungi sungai jika hendak keluar dari kampung. Begitu juga nasibnya dengan siswa untuk pulang-pergi sekolah.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, sebuah jembatan gantung menjadi urat nadi yang menghubungkan desa terpencil itu ke daerah lain. Tapi sejak 17 tahun silam, jembatan gantung itu telah ambruk diterjang banjir.
“Sejak itu, semua warga Panca Kubu yang keluar harus menyeberangi sungai. Itu pun jika debit airnya normal. Jika musim hujan dan meluap, warga terkurung di sana,” ujar Abdullah, Sekretaris Gampong Panca, Jumat (22/1/2021).
Dua siswi menyeberangi sungai di Gampong Panca Kubu, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, saat pulang sekolah pada Jumat (22/1). Foto: Suparta/acehkini
Secercah harapan muncul di tahun 2008, ketika Irwandi Yusuf, Gubernur Aceh saat itu, berkunjung ke Gampong Panca. Tujuannya untuk melihat bantuan kambing untuk warga.
“Sampai di sini, begitu tahu ada warga yang terisolir akibat jembatan putus, beliau langsung menelepon kepala dinasnya. Tak lama, jembatan rangka baja pun dibuat, di akhir tahun hanya selesai setengah. Sampai kini kondisinya masih seperti itu. Jembatannya masih setengah,” jelas Abdullah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Panca Kubu merupakan desa yang dulunya ditinggali lebih 300 kepala keluarga (KK) warga transmigrasi, yang dikirim melalui program pemerataan penduduk masa pemerintahan Presiden Seoharto. Saat konflik berkecamuk di Aceh, banyak antara mereka kembali ke Pulau Jawa, setelah menjual tanah dan kebunnya.
Warga Gampong Panca Kubu, Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, menyeberangi sungai pada Jumat (22/1). Foto: Suparta/acehkini
Ia menambahkan, kini Panca Kubu didiami sekitar 90 KK, atau kurang lebih 400 jiwa. Semua warga berprofesi sebagai petani. Rambutan, langsat, coklat, pinang, pisang, serta kemiri merupakan tanaman yang banyak ditanami warga di sana.
“Saat panen, warga harus mengeluarkan biaya lebih sebagai ongkos angkut menyeberangi sungai,” kata Abdullah.
Fitri, seorang tenaga pendidik di Gampong Panca, khawatir terhadap anak didiknya yang harus menyeberangi sungai saat pulang-pergi ke sekolah.
ADVERTISEMENT
“Jika musim hujan mereka terpaksa tidak sekolah, sebab tidak bisa menyeberang. Bahkan pernah saat ujian naik kelas mereka tidak bisa datang ke sekolah akibat sungai yang meluap,” ujarnya. []