Kisah TNI di Aceh Barat Bina Budi Daya Udang: Hasil Panen Diekspor hingga Eropa

Konten Media Partner
18 Desember 2020 10:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambak budi daya udang vaname binaan Kodim 0105 Aceh Barat, di Desa Suak Seukee, Kabupaten Aceh Barat, memasuki panen raya. Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Tambak budi daya udang vaname binaan Kodim 0105 Aceh Barat, di Desa Suak Seukee, Kabupaten Aceh Barat, memasuki panen raya. Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Tambak budi daya udang vaname binaan Kodim 0105 Aceh Barat, di Desa Suak Seukee, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, memasuki panen raya. Setidaknya 24 ton udang dari sana bakal dipasok ke pasar internasional. Komoditas ekspor ini tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Jadi inilah kelebihannya ketika berbisnis energi pangan, karena logika umumnya orang di mana pun walaupun dia sakit pasti dia butuh makan, sehingga negara di Eropa, China, Jepang, tetap membuka pasar untuk jenis komoditas udang, walaupun di tengah pandemi COVID-19,” kata Dandim 0105 Aceh Barat, Letkol Inf. Dimar Bahtera, kepada jurnalis, Kamis (17/12).
Dimar menjelaskan, di area tambak itu terdapat 27 kolam. Dalam setiap kolam berisi 10 ribu bibit udang. Bernama Mitra Rakyat, tambak itu dimaksudkan untuk membantu ekonomi masyarakat sekitar dengan mempekerjakannya secara bergilir.
Pekerja tambak budi daya udang vaname di Desa Suak Seukee, Aceh Barat, mengangkut hasil panen. Foto: Siti Aisyah/acehkini
“Ini juga sebagai langkah membantu masyarakat di tengah pandemi, karena itu yang menjadi sasaran utama kami, memanfaatkan potensi yang selama ini belum terkelola dengan baik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dimar menyebut, panen udang 24 ton itu hasil dari 9 kolam saja. Sedangkan kolam lainnya masih tahap awal pemeliharaan. Hasil panen disebut dipasok ke China, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa.
Mengangkut hasil panen budi daya udang vaname di Desa Suak Seukee, Aceh Barat. Hasil panen ini dipasok ke Cina, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa. Foto: Siti Aisyah/acehkini
“Ekspornya dari Medan, Sumatera Utara. Jadi barang ini kami bawa ke Medan kemudian packing dan lainnya dari pengusaha di Medan. Harga untuk saat ini memang stabil, walaupun tidak berada di satu titik yang tinggi. Harga udang per kilonya mencapai Rp 80 ribu,” ujarnya.
Menurutnya, kualitas udang di sana cukup baik. Hasil panen kali ini juga diklaim lebih banyak dibandingkan panen sebelumnya hanya berkisar 16 sampai 20 ton dari 9 kolam.
Hasil panen tambak budi daya udang vaname binaan TNI di Desa Suak Seukee, Kabupaten Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Sementara itu, Teknisi Tambak Udang Vaname Mitra Rakyat, Mahmud, mengatakan, kendala dalam perawatan adalah saat musim hujan di mana udang yang masih muda tidak memiliki nafsu makan. Selain itu, bakteri yang membahayakan udang sangat mudah bekembang biak.
ADVERTISEMENT
“Dalam musim hujan ini kalau dua sampai tiga hari berturut-turut itu membuat kami khawatir. Kami terus menjaga kualitas air agar udang tetap bisa tumbuh dengan baik,” jelasnya.
Udang vaname hasil panen tambak budi daya di Aceh Barat, dimasukkan ke truk. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Sebagian tambak budi daya udang vaname binaan Kodim 0105 Aceh Barat, di Desa Suak Seukee, Kabupaten Aceh Barat, memasuki panen raya. Foto: Siti Aisyah/acehkini