Koalisi NGO HAM Aceh Ingatkan Presiden Jokowi, 3 Masalah Aceh

Konten Media Partner
20 Oktober 2019 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10).  Foto: Jamal Ramadahan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo bersiap mengikuti pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10). Foto: Jamal Ramadahan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasangan Presiden/Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024, Joko Widodo-Ma’ruf Amin baru saja dilantik di gedung parlemen Senayan Jakarta, Minggu sore (20/10). Koalisi NGO HAM Aceh mengingatkan Jokowi tentang 3 hal masalah Aceh yang patut menjadi perhatiannya.
ADVERTISEMENT
Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad, mengatakan perihal tersebut adalah; pertama terkait dengan keberlanjutan perdamaian di Aceh, Presiden Jokowi harus mengedepankan pemulihan bagi korban kekerasan masa lalu atau di masa konflik Aceh.
“Pemulihan dapat dilakukan, seperti memberi prioritas kepada korban pelanggaran HAM masa lalu di Aceh, untuk mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH), pemulihan bagi pendidikannya dan kebutuhan ekonominya,” kata Zulfikar, Minggu (20/10).
Zulfikar Muhammad
Selanjutnya hal kedua, Presiden Jokowi diminta memperhatikan reformasi sektor keamanan. Mengedepankan proses-proses hukum yang bermartabat dan memiliki nilai kemanusiaan. “Tidak semua kriminal harus ditembak, maka polisi yang ada di Aceh harus lebih mengedepankan prinsip-prinsip HAM,” katanya.
Kemudian yang terakhir, terkait penguatan ekonomi masyarakat Aceh. Pemerintah pusat dalam mengelola sumber daya alam di Aceh harus lebih memprioritaskan kemajuan dan kemakmuran rakyat Aceh. “Pengangguran di Aceh harus terselesaikan sesegera mungkin,” kata Zulfikar.
ADVERTISEMENT
Koalisi NGO HAM Aceh ikut menyampaikan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia, hasil pemilu 2019 lalu. “Ke Aceh kita minum kopi, singgah sebentar di Peuniti. Untuk Pak Jokowi kami angkat topi, Presiden Republik Indonesia selalu di hati,” kata Zulfikar menutup dengan pantun. []