Liga 2: Persiraja Menyerah 2-0 di Markas Cilegon United FC

Konten Media Partner
7 September 2019 2:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starting XI Persiraja Banda Aceh dalam laga melawan Cilegon United FC di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Jumat (6/9). Foto: IG @persiraja_official
zoom-in-whitePerbesar
Starting XI Persiraja Banda Aceh dalam laga melawan Cilegon United FC di Stadion Krakatau Steel, Cilegon, Jumat (6/9). Foto: IG @persiraja_official
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persiraja Banda Aceh dipaksa menyerah oleh Cilegon United FC dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Krakatau Steel, Jumat (6/9). Tim asuhan Hendri Susilo yang tampil tanpa lima pemain utamanya tidak mampu mengimbangi permainan tim tuan rumah, sehingga gawang Persiraja kebobolan dua gol.
ADVERTISEMENT
Kedua gol kemenangan Cilegon United FC yang tampil di hadapan publiknya tercipta di babak pertama. Gol pertama dipersembangkan Dian Endra Setiawan pada menit 16 lewat titik penalti. Sedangkan gol kedua dicetak Andi Sopian di menit 31.
Cilegon United terpaksa harus bermain dengan 10 pemain pada babak kedua setelah Teja Ridwan mendapat akumulasi kartu jelang istirahat babak pertama. Teja Ridwan diusir ke luar lapangan pada menit 45+1 oleh wasit Rihendra Purba dari Sumatera Utara yang memimpin pertandingan.
Tidak ada gol tambahan sepanjang babak kedua. Hingga peluit panjang dilengkingkan wasit Rihendra, skor 2-0 untuk Cilegon United FC menutup jalannya pertandingan.
Sementara itu, Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailani menyampaikan pemain Persiraja mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari sekelompok massa yang diduga pendukung Cilegon United. Kejadian itu terjadi ketika pemain Persiraja baru tiba di hotel usai pertandingan.
ADVERTISEMENT
"Tiba-tiba saja sekelompok oknum pendukung Cilegon United datang dan langsung melakukan pelemparan batu ke hotel. Beruntung, tidak begitu lama petugas keamanan langsung mendatangi lokasi untuk mengamankan, dan tidak ada pemain yang terluka," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam (6/9).
Rahmat mengaku sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya rivalitas 90 menit di lapangan ternyata cuma jadi slogan dan jargon. "Kami sangat menyayangkan kejadian ini, dan berharap pihak keamanan bertindak tegas. Karena mengingat ini bukan lagi sepak bola, tapi sudah ranah hukum, kriminalitas dan mengarah ke pengancaman hidup," sebutnya.
Di sisi lain, Rahmat memberikan apresiasi tinggi kepada pihak pengamanan baik dari Polres Cilegon maupun dari Polda Banten. "Respon cepat, dan pengamanan level VVIP membuat tim Persiraja merasa aman," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Simak suasana pengamanan terhadap pemain Persiraja dalam video di bawah ini.
Reporter: Husaini