LSM dan Mahasiswa Aceh: Pilih Caleg Peduli Lingkungan

Konten Media Partner
25 Maret 2019 20:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat sipil dan mahasiswa di Aceh membacakan deklarasi bersama dalam aksi solidaritas lintas generasi 2019 yang digelar di Darussalam, Banda Aceh, Senin (25/3). Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat sipil dan mahasiswa di Aceh membacakan deklarasi bersama dalam aksi solidaritas lintas generasi 2019 yang digelar di Darussalam, Banda Aceh, Senin (25/3). Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
Lebih dari 90 organisasi di Aceh menggelar aksi solidaritas lintas generasi masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh tahun 2019. Pertemuan yang diisi sejumlah orasi aktivis lintas isu ini dipusatkan di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Senin (25/3).
ADVERTISEMENT
Pantauan Acehkini, orasi dilakukan secara bergantian. Diawali orasi Lingkungan oleh M Nasir dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh, kemudian orasi Hak Asasi Manusia oleh Zulfikar Muhammad dari Koalisi NGO HAM, orasi Antikorupsi disampaikan Fernan dari Gerakan Antikorupsi (GeRAK) Aceh, kemudian orasi Gender oleh Riswati Okinaya dari Flower Aceh dan terakhir orasi Demokrasi dan Perdamaian disampaikan Faisal Hadi dari Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Aceh.
Aksi solidaritas kemudian dilanjutkan deklarasi bersama masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh. Perwakilan masing-masing organisasi yang terlibat dalam pertemuan ini maju ke panggung utama untuk melakukan deklarasi bersama.
"Kami masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh hanya akan memilih calon legislatif yang punya komitmen pada upaya pelestarian alam dan lingkungan, berkeadilan gender dan inklusi, menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan penegakan HAM, serta antikorupsi dan cinta damai," ucap mereka lewat pengeras suara.
ADVERTISEMENT
"Tidak mengorbankan generasi mendatang demi kepentingan sesaat mengatasnamakan pembangunan. Darussalam Senin 25 Maret 2019 atas nama masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh," demikian deklarasi yang mereka ucapkan.
Koordinator aksi solidaritas, Efendi Isma, menyatakan belajar dari lima tahun yang sudah lewat juga pernah menyuarakan hal yang sama sebelumnya pada Pemilu 2014 lalu, namun kenyataannya kondisi lingkungan di Aceh tidak banyak perubahan dan tidak membaik. “Kita mencatat bahwa kondisi lingkungan Aceh begitu-begitu saja," ujarnya.
Untuk itu, tambah Efendi, masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh sangat mengharapkan pada Pemilu 2019 ini masyarakat Aceh memilih caleg yang lebih peduli pada pelestarian alam dan lingkungan. "Juga isu-isu umum lainnya yang marginal di dalam pelaksanaan pembangunan di Aceh seperti isu HAM, demokrasi, gender dan inklusi yang tidak menjadi pengarusutamaan baik dalam pembangunan maupun dalam regulasi oleh legislatif di Aceh," kata dia.
Seorang aktivis menyampaikan orasi dalam aksi solidaritas lintas generasi masyarakat sipil dan mahasiswa Aceh tahun 2019. Foto: Husaini/acehkini
Menurutnya, banyak regulasi yang disusun terkadang tidak cukup kuat sehingga ketika implementasi di lapangan memiliki kendala. Dirinya melihat ada kapasitas wakil rakyat di Aceh yang tidak cukup kuat dalam menghasilkan regulasi-regulasi yang lebih baik untuk lingkungan.
ADVERTISEMENT
"Kita mengharapkan yang terpilih nantinya adalah wakil rakyat yang mampu menghasilkan regulasi membuat lingkungan yang nyaman bagi masyarakat, yang menjamin bahwa generasi mendatang akan mendapat haknya kondisi yang aman dan nyaman bagi mereka ke depan," sebut Efendi.
Sementara itu, M Nasir perwakilan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Aceh menyatakan Pemilu 2019 harus menjadi momentum perbaikan lingkungan hidup di Aceh. Menurutnya, Aceh membutuhkan wakil rakyat yang memiliki visi-misi lingkungan hidup dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota legislatif.
"Untuk itu masyarakat Aceh harus selektif dalam menentukan pilihannya pada 17 April 2019 nanti. Pilihlan caleg yang memiliki rekam jejak yang baik dalam isu lingkungan hidup," kata Nasir.
Reporter: Husaini Ende