Masjid Agung Subulussalam, Ikon Kota Sada Kata

Konten Media Partner
5 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (baju putih-tengah) saat peresmian. Interior bagian luar Masjid Agung Subulussalam, bergaya Timur Tengah. Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (baju putih-tengah) saat peresmian. Interior bagian luar Masjid Agung Subulussalam, bergaya Timur Tengah. Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Kota Subulussalam atau bergelar Sada Kata (satu kata), Provinsi Aceh mempunyai ikon baru, Masjid Agung Subulussalam. Masjid diresmikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Selasa (5/3).
ADVERTISEMENT
Nova berharap masyarakat Kota Subulussalam dapat menjadikan Masjid Agung Subulussalam sebagai pusat pemberdayaan umat. “Masjid tidak hanya berfungsi sebagai sarana ibadah, namun juga harus menjadi tempat pemberdayaan masyarakat, pendidikan serta penyelesaian masalah sosial,” katanya.
Interior bagian dalam Masjid Agung Subulussalam. Foto: Humas Aceh
Pada kesempatan sama, Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti Kombih mengatakan Masjid Agung Subulussalam yang diresmikan itu telah dimulai pembangunannya sejak tahun 2010. Anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan masjid berjumlah Rp 60 miliar lebih. Dana bersumber dari sumbangan masyarakat Subulussalam dan Pemerintah. "Masjid telah dijadikan tempat ibadah sejak tahun lalu, serta tempat masyarakat melaksanakan berbagai kegiatan sosial, seperti akad nikah," jelasnya.
Masjid itu tampak indah dengan mengadopsi masjid di Timur Tengah, bagian dalamnya juga mewah dengan interiornya. Tempat ibadah itu mampu menampung 3.500 jamaah. Sebelum masjid itu dipakai, pusat kegiatan ibadah, dan keagamaan lainnya dipusatkan di Masjid As-Silmi, Subulussalam.
Masjid As-Silmi, Subulussalam menyimpan keindahan tersendiri, Rabu (21/11/2018). Foto: Adi Warsidi
Subulussalam adalah kota kecil dengan jumlah penduduk sekitar 75.000 orang, terletak berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Dari Banda Aceh, berjarak sekitar 600 kilometer. Kota berjuluk ‘Sada Kata’ itu dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2007, pada 2 Januari 2007. Dulunya merupakan bagian dari Aceh Singkil. []
ADVERTISEMENT
Acehkini