Mendag Tuding Harga Telur Mahal karena Program Kementerian Sosial

Konten Media Partner
19 Agustus 2022 18:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Jumat (19/8/2022) siang. Foto: Habil Razali/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Jumat (19/8/2022) siang. Foto: Habil Razali/acehkini
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menuding harga telur mahal karena program bantuan sosial Kementerian Sosial. Ini dikatakan Zulkifli ketika meninjau harga bahan pokok di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (19/8) siang.
ADVERTISEMENT
"Telur itu kenapa mahal karena ada program dari Kemensos (Kementerian Sosial) bagi-bagi sosialnya itu dalam bentuk telur. Jadi ada satu waktu mesannya itu banyak sekali sehingga harga naik," kata Zulhas.
Harga telur di Pasar Al Mahirah dijual Rp 50 ribu per papan atau Rp 2 ribu per butir. Adapun bila dijual kiloan adalah Rp 30 ribu per kilogram. "Memang telur tadi agak mahal," ujarnya.
Mendag Zulkifli Hasan saat meninjau harga bahan pokok di Pasar Al Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, Jumat (19/8/2022) siang. Foto: Habil Razali/acehkini
Menurut dia, secara umum harga kebutuhan dapur rumah tangga di Aceh stabil dan murah dibandingkan di Pulau Jawa. "Secara umum harga stabil. Di sini memang ada beberapa yang mahal dari Jawa, tapi sebagian besar malah lebih murah," tuturnya.
Mendag Zulhas tiba di pasar sekitar pukul 15.35 WIB. Ia langsung menuju lapak penjual dan menanyakan harga minyak goreng dan bawang merah.
ADVERTISEMENT
Di sana ia turut mentraktir sejumlah perempuan. "Mana ibu-ibu yang perlu minyak, saya belikan," kata Zulhas sambil mengangkat bungkusan minyak goreng curah.