news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mengenang Konser 'NKRI' Dewa 19 Tahun 2003 yang Disinggung Ahmad Dhani

Konten Media Partner
27 Februari 2019 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konser Ahmad Dhani di Aceh, September 2003. Foto: Official Republik Cinta Management Youtube Channel
zoom-in-whitePerbesar
Konser Ahmad Dhani di Aceh, September 2003. Foto: Official Republik Cinta Management Youtube Channel
ADVERTISEMENT
Terdakwa kasus ujaran kebencian 'idiot’, Ahmad Dhani, menuliskan surat dari balik jeruji kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu.
ADVERTISEMENT
Dhani menyinggung soal kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saat grup band-nya Dewa 19 diundang ke Aceh untuk memberi semangat kepada warga Aceh agar setia kepada NKRI.
Penelusuran acehkini, Ahmad Dhani bersama Dewa 19 melakukan konser saat konflik Aceh, September 2003. Saat itu, Dewa 19 unjuk kebolehan di Kota Lhokseumawe dan Kota Langsa. Konser itu bertajuk ‘Konser Damai 2003, Cinta Damai tapi Lebih Baik Cinta NKRI’.
Salah seorang saksi mata konser tersebut, mantan wartawan asal Lhokseumawe, Ramadan alias Madan, mengisahkan konser di Kota Lhokseumawe yang berlangsung pada 22 September 2003.
“Saya ikut liputan waktu di Lhokseumawe, ada belasan ribu penonton. Saya tepat di depan panggung,” katanya kepada acehkini, Rabu (27/2).
ADVERTISEMENT
Setelah ditetapkan pemerintah pada 19 Mei 2003, saat itu Aceh masih berstatus Darurat Militer. Kontak senjata aparat keamanan dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terjadi di mana-mana. “Konser semacam ini sangat jarang dilakukan,” kisah Madan.
Madan juga bercerita bagaimana ribuan penonton saat itu tetap setia menyaksikan konser Dewa 19 meski diguyur hujan. “Saya tidak tahu apakah anggota GAM juga ikut menonton di sana,” jelas Madan.
Ahmad Dhani dan personel Dewa 19 saat konser di Aceh, September 2003. Foto: Official Republik Cinta Management Youtube Channel
Konser digelar malam hari, tapi personel Dewa 19 telah datang sejak sore. Ada atraksi lain pada sore harinya saat Ahmad Dhani dan kawan-kawan diturunkan dari helikopter dengan tali. “Ini juga ramai penontonnya,” kata Madan.
Waktu itu pengamanan sangat ketat di sekitar lapangan, warga yang ingin menonton diperiksa Kartu Tanda Penduduk-nya. Pemeriksaan juga dilakukan dengan detektor logam. Tak hanya itu, ratusan aparat TNI juga berjaga-jaga di sekitar lapangan dan sudut kota dengan senjata lengkap.
ADVERTISEMENT
Di atas panggung, konser tersebut turut menampilkan Panglima Komando Operasi TNI, Mayor Jenderal Bambang Darmono. Ia menyumbang suara ikut menyanyikan tembang ‘Indonesia Tanah Airku’ bersama Dewa 19. Selanjutnya grup band tersebut membawakan tembang-tembang hits-nya.
“Secara umum, konser berlangsung lancar dan tidak ada insiden,” kisah Madan.
Berikut bagian isi surat Dhani yang ditujukan untuk Ryamizard, menyebut soal konser di Aceh:
Kakanda, Kakanda Jenderal adalah saksi hidup bagaimana,
"DARAH NKRI" saya bergelora.
Saat Kakanda adalah Kepala Staf AD pada tahun 2003,
Kakanda perintahkan Band Dewa 19 untuk memberi semangat warga Aceh untuk tetap setia kepada NKRI
Di atas kami konvoi keliling kota Aceh,
Bisa saja GAM menembaki saat itu.
ADVERTISEMENT
Tapi kami tetap teriakan "NKRI HARGA MATI"
(kalau sekadar ngomong SAYA INDONESIA SAYA PANCASILA itu tidak sulit jenderal)
Tapi kami nyanyikan INDONESIA PUSAKA,
DAERAH OPERASI MILITER, ACEH,
Saat itu banyak kaum "SEPARATIS" yang siap mendekat dan menembaki kami kapan saja. []
Reporter: Adi Warsidi