news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Meugang Lagi, Daging di Aceh Tembus Rp 180 Ribu per Kilogram

Konten Media Partner
4 Juni 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lapak daging dadakan di Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Foto: Yudiansyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Lapak daging dadakan di Blang Pidie, Aceh Barat Daya. Foto: Yudiansyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Masyarakat Aceh kembali memperingati hari meugang, satu hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah. Meugang adalah tradisi memakan daging di Aceh, diperingati 3 kali setahun. Selain sebelum memasuki Ramadan, juga saat memasuki Idul Fitri, dan Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Tradisi ini membuat harga daging tinggi. Pantauan acehkini di Banda Aceh, harga daging tembus Rp 160 ribu per kilogram, sementara di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), harga daging tembus sampai Rp 180 ribu per kilogram. Hari biasanya, daging dijual pada kisaran paling tinggi Rp 120 ribu perkilogram.
Kawasan Krueng Baukah, Aceh Barat Daya menjadi tempat penyembelihan. Foto: Yudiansyah/acehkini
Di Kabupaten Bireuen, harga daging sapi dijual Rp 170 ribu per kilogram. "Padahal seminggu sebelum meugang, harganya masih Rp 140 ribu," kata Mar, warga setempat.
Hamdan, seorang penjual daging di Abdya mengatakan daging itu dijual dengan harga rata di seluruh pedagang yang berada di wilayah tersebut, "Daging sapi dan kerbau harganya 180 ribu per kilogram, harga ini semua sama di tempat ini,” katanya
ADVERTISEMENT
Salah seorang pembeli, Meti menilai kenaikan harga daging pada perayaan meugang Idul Fitri ini wajar, dan lumrah terjadi. "Iya, harganya naik. Tapi mau gimana lagi lebaran memang kita butuh daging. Ini tradisi," katanya.
Warga membawa pulang daging, merayakan tradisi meugang di kawasan Krueng Beukah, Aceh Barat Daya. Foto: Yudiansyah/acehkini
Reporter: Adi W, Yudiansyah