Mobil Pemakai BBM Bersubsidi di Aceh Dipasang Stiker, Agar Tepat Sasaran

Konten Media Partner
19 Agustus 2020 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, memasang stiker pada mobil yang berhak mendapatkan BBM Bersubsidi, Rabu (19/8). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, memasang stiker pada mobil yang berhak mendapatkan BBM Bersubsidi, Rabu (19/8). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh bersama PT Pertamina (Persero) meresmikan program stickering bahan bakar minyak jenis premium dan solar bersubsidi di Aceh. Pemasangan stiker itu menjadi penanda kendaraan yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Asisten II Setda Aceh, Teuku Ahmad Dadek, mengatakan program strickering BBM Bersubsidi itu sangat penting diterapkan, sehingga jelas pemanfaatannya. "Supaya subsidi ini jatuh ke tangan orang yang berhak," kata Dadek usai peresmian di SPBU Lamnyong, Banda Aceh, Rabu (19/8).
Dadek menyebut, kesadaran masyarakat Aceh masih sangat rendah untuk beralih menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan. Hal itu membuat antrean panjang di SPBU serta menimbulkan potensi penggunaan bahan bakar Premium dan Solar subsidi melebihi kuota yang telah ditetapkan Badan Pengatur Hilir Menyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
Dadek menambahkan, program itu saat ini dijalankan berdasarkan Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor: 540/9186 tahun 2020. Nantinya, kata dia, program ini juga dibuat dasar hukum yang jauh lebih kuat yaitu Peraturan Gubernur.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa Pertamina bantu kami susun Pergub, nanti kita buat FGD-nya, agar program ini dapat berkesinambungan," sebut Dadek dalam keterangan tertulis dari Humas Pemerintah Aceh, Rabu (19/8).
Mobil angkutan umum di Aceh, Labi-labi, sebelum dipasang stiker kendaraan pengguna premium, saat mengisi bbm di SPBU. Foto: Suparta/acehkini
Ia berharap, jika program ini berjalan lancar, bersama Pertamina, pemerintah siap mengembangkan program serupa untuk LPG 3 kilogram. "Terkait skema pelaksanaan akan dipelajari nanti," ujar Dadek.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Aceh, Mahdinur menyampaikan bahwa antrean panjang kendaraan yang membeli Premium dan Solar Subsidi hampir setiap hari terjadi di SPBU, dimana kendaraan yang mengantri tersebut kebanyakan kendaraan keluaran terbaru dan kendaraan yang tidak berhak.
“Stickering diharapkan mengurangi antrean BBM bersubsidi sehingga BBM bersubsidi dapat dinikmati oleh masyarakat kecil yang lebih membutuhkan,” kata Mahdinur.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, program pemasangan stiker di kendaraan roda empat dilakukan dengan mengadopsi program pemasangan stiker di rumah-rumah masyarakat kurang mampu yang menerima bantuan PKH (Program Keluarga Harapan) Kementerian Sosial Indonesia. Program tersebut bertujuan mendidik masyarakat berbudaya sepantasnya, agar kuota BBM bersubsidi tercukupi dan digunakan dengan bijak oleh masyarakat yang berhak.
Ia mengatakan, pemasangan stiker akan dilaksanakan serentak selama 7 hari terhitung sejak hari ini di 126 SPBU di 21 kabupaten dan kota se-Aceh, kecuali Sabang dan Simeulue. Pertamina menyediakan 126 ribu stiker yang diberikan secara cuma-cuma.
Asisten II Setda Aceh memperlihatkan stiker untuk dipasang pada mobil yang memakai BBM Bersubsidi. Foto: Suparta/acehkini
Stiker yang dipasangkan secara permanen di kaca depan mobil yang memakai premium, bertuliskan 'Kendaraan Pengguna Premium. Bukan Untuk Masyarakat Yang Pura-pura Tidak Mampu'. Sedangkan mobil memakai solar akan ditempel stiker bertuliskan 'Subsidi Untuk Rakyat, Bukan Untuk Para Penimbun Yang Jahat'.
ADVERTISEMENT
General Manager Pertamina MOR I, Gema Iriandus Pahalawan, mengapresiasi langkah Pemerintah Aceh melakukan pemasangan stiker di kendaraan bermotor sebagai penanda mereka yang berhak menggunakan BBM bersubsidi. Langkah itu menjadi terobosan baru.
"Ini pertama di Indonesia. Bisa ditiru juga oleh provinsi lain sehingga masyarakat yang berhak mendapatkan BBM bersubsidi tidak kehilangan haknya," kata Iriandus.
Iriandus berharap dengan program stickering itu dapat menjaga kuota BBM subsidi sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan, serta membuat masyarakat semakin sadar untuk menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan.[]