Museum Tsunami Aceh Disemprot Disinfektan Usai Ditutup Sementara

Konten Media Partner
19 Maret 2020 9:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyemprotan disinfektan di Museum Tsunami Aceh, untuk cegah Virus Corona. Dok. Disbudpar Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Penyemprotan disinfektan di Museum Tsunami Aceh, untuk cegah Virus Corona. Dok. Disbudpar Aceh
ADVERTISEMENT
Setelah ditutup sejak Senin (16/3/2020) untuk mencegah penyebaran Virus Corona atau COVID-19, Museum Tsunami Aceh dibersihkan dan disemprot disinfektan ke area-area yang sering disentuh pengunjung, baik di dalam maupun luar gedung tersebut.
ADVERTISEMENT
“Proses penyemprotan disinfektan ini dilakukan mulai dari Museum Aceh dan Museum Tsunami. Mengingat dua museum ini juga sudah ditutup sementara waktu sehingga bisa dilakukan proses pencegahan untuk penyebaran COVID-19 yang sedang mewabah,” kata Jamaluddin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, dalam keterangan tertulis, Kamis (19/3/2020).
Dia ikut serta turun ke lokasi melakukan proses penyemprotan bersama koordinator Museum Tsunami Aceh, Hafnidar, dan para staf, pada Rabu kemarin. Proses penyemprotan masih terus dilakukan sampai beberapa hari ke depan, menyasar sejumlah objek wisata yang kewenangannya berada di bawah Pemerintah Aceh.
Museum tsunami Aceh. Foto: Suparta/acehkini
President International Council of Museums (ICOM) Indonesia, Hilmar Farid mengatakan pihaknya mengapresiasi inisiatif pengelola museum di Indonesia yang secara mandiri telah mengambil langkah-langkah pencegahan penyebaran COVID-19 ke dan melalui pengunjung museum.
ADVERTISEMENT
"Mengelola museum tidak sebatas pada pengelolaan dan konservasi artefak, namun memastikan pengujung merasa aman dan nyaman pada saat kunjungan, serta tetap sehat setelah kunjungan juga penting,” katanya.
Karena itu, sebut Hilmar akan terus mendorong pengelola museum untuk mengikuti arahan yang sudah diberikan oleh pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran COVID-19.
Menurutnya, langkah penghentian sementara operasional museum yang diputuskan oleh 107 museum negeri maupun swasta dari Aceh hingga Papua, merupakan langkah tepat. “Saya paham, ini bukan merupakan keputusan yang mudah bagi pengelola, namun keputusan yang akan menyelamatkan banyak nyawa manusia," tambah Hilmar. []