Nasib Warga Pulo Aceh: Sakit Parah, Dirujuk Pakai Perahu ke Banda Aceh

Konten Media Partner
7 November 2019 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maknu, warga Pulo Aceh harus dirujuk ke rumah sakit ke Banda Aceh dengan menggunakan perahu nelayan, Kamis (7/11). Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Maknu, warga Pulo Aceh harus dirujuk ke rumah sakit ke Banda Aceh dengan menggunakan perahu nelayan, Kamis (7/11). Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Maknu pingsan karena riwayat penyakit darah tinggi yang dideritanya. Wanita 58 tahun asal Desa Paloh, Pulo Breueh, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Aceh, ini terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit di Banda Aceh, pada Kamis pagi (7/11).
ADVERTISEMENT
Jangan bayangkan Maknu masuk dalam mobil ambulans lalu suara sirene berbunyi. Nyatanya, dalam kondisi pingsan, warga yang menetap di pulau paling ujung Indonesia, ini direbahkan di lantai perahu nelayan berukuran 3x1,5 meter.
Di tengah ombang-ambing gelombang laut, Maknu lantas dirujuk ke daratan Aceh, dengan kondisi sekarat. Jarum infus terpasang di tangan Maknu. Sebuah tabung oksigen ikut bersamanya di dalam perahu.
Maknu harus dirujuk menggunakan perahu nelayan dari Pulo Aceh ke rumah sakit di Banda Aceh, Kamis (7/11). Foto: Istimewa
Peristiwa menegangkan ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Kamis (7/11). Perjalanan mengarungi laut itu butuh waktu 1,5 jam, hingga Maknu mendapat perawatan medis.
Keluarga Maknu, Abdullah, saat dihubungi acehkini dari Kota Banda Aceh, mengatakan Maknu memang punya riwayat darah tinggi dan sering mengalami pingsan tiba-tiba. Kamis pagi, Maknu memang berniat berobat rutin ke Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
"Setiba di pelabuhan, beliau merasa pusing, lalu pingsan. Maka dia dibawa ke Puskesmas Pulo Aceh. Dari puskesmas, baru kemudian dirujuk ke Banda Aceh, dalam kondisi pingsan," kata Abdullah.
Menurut Abdullah, merujuk pasien dari Pulo Aceh ke Banda Aceh, lazimnya menggunakan perahu nelayan. Ini dikarenakan di Pulo Breueh dan Pulo Nasi--dua pulau di Kecamatan Pulo Aceh--, tak memiliki jalur transportasi selain laut.
Maknu, warga Pulo Aceh harus dirujuk ke rumah sakit ke Banda Aceh dengan menggunakan perahu nelayan, Kamis (7/11). Foto: Istimewa
Menyewa perahu nelayan untuk rujukan, pasien harus menanggung biaya minyak pulang-pergi perahu. Meski harus berbayar, ini bisa dibilang lebih beruntung, karena pasien sekarat segera mendapat perawatan medis.
Nasib berbeda harus dialami pasien sekarat yang harus dirujuk. Jika cuaca buruk melanda dan memengaruhi gelombang laut, maka rujukan dengan perahu harus ditunda sampai cuaca membaik. "Walaupun sekarat, kalau cuaca buruk ya tetap harus ditunda," ujar Abdullah.
ADVERTISEMENT
Warga Pulo Aceh berharap pemerintah menyediakan ambulans laut yang siap sedia 24 jam, sehingga memudahkan warga dalam berobat ke daratan Aceh. "Sehingga memudahkan warga pulau untuk berobat seandainya harus dirujuk mendadak ke Banda Aceh. Apalagi yang dirujuk pasien kurang mampu untuk membayar harga sewa perahu," kata dia.