Pelajaran dari Dua Kasus Pembunuhan di Banda Aceh

Konten Media Partner
27 Februari 2019 0:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Trisno Riyanto. Foto: Husaini/acehkini
Dari dua kasus pembunuhan teranyar di Kota Banda Aceh ditemukan bermotif sama. Keduanya dilakukan oleh pelaku kepada majikannya. Alasannya, berdasarkan pengakuan mereka karena sering dimaki dan dimarahi oleh korban.
ADVERTISEMENT
Salah satu kasus baru saja diungkap oleh Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh, terjadi Selasa (26/2) dini hari di kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh. Sedangkan satu kasus lainnya terjadi pada awal 2018 lalu, pembunuhan terhadap Asun dan keluarganya di Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.
"Ada satu motif yang sama, masalah memaki ini pelajaran bagi kita semua terutama orang yang mempekerjakan karwayawan," ujar Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto di Mapolresta Banda Aceh, Selasa (26/2).
Menurutnya, bagi yang mempekerjakan karyawan harus ada aturan jelas sehingga pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja juga jelas. Majikan juga diharapkan jangan sembarangan memaki dan memarahi. “Kalau salah ditegur, nggak langsung maki-maki kasar," sebut Trisno, berpesan.
ADVERTISEMENT
Sementara kepada pekerja, Kapolresta Banda Aceh berpesan, kalau sakit hati karena dimaki oleh majikan jangan langsung main hakim, apalagi sampai tega melakukan pembunuhan. "Kalau ada majikan semena-mena dilaporkan saja," ucapnya.
Belajar dari dua kasus tersebut, Trisno mengimbau kepada masyarakat yang mempekerjakan karyawan untuk tidak bersikap semena-mena terhadap para karyawannya, begitu juga sebaliknya. "Jika merasa ada yang tidak benar, laporkan saja. Bisa bercerita kepada Bhabinkamtibmas atau Babinsa di gampong (desa) atau aparat gampong,” pungkasnya.[]
Reporter: Husaini Ende