Pembelajaran Tatap Muka Mulai di Aceh, Sekolah Harus Taat Protokol Kesehatan

Konten Media Partner
25 November 2020 10:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa belajar tatap muka pada salah satu sekolah di Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Siswa belajar tatap muka pada salah satu sekolah di Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sejumlah sekolah di Aceh mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pemerintah Aceh mengintruksikan para guru untuk menerapkan protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19, melalui Gerakan Masker Sekolah atau Gemas.
ADVERTISEMENT
Demikian disampaikan Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, dalam rapat virtual pembekalan pengetahuan dan panduan Gemas kepada seluruh Kepala Sekolah dan Guru se-Aceh, di ruang rapat Sekda Aceh, Selasa (24/11/2020).
Gemas diluncurkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 di sekolah, karena siswa sekolah dianggap sangat rentan terhadap paparan virus yang menyerang organ pernafasan manusia tersebut.
“Gerakan ini bukan kegiatan bagi-bagi masker, tapi ini lebih menanamkan kembali penerapan tatanan hidup baru kepada siswa-siswi sekolah, serta membekali mereka dengan pengetahuan tentang bagaimana penularannya dan cara mencegah COVID-19,” kata Taqwallah.
Selama ini, kata Taqwallah, proses belajar mengajar harus dilaksanakan secara online dan hanya beberapa wilayah yang memiliki kasus paparan rendah atau wilayah yang tidak masuk dalam kategori zona merah saja, diizinkan melangsungkan sekolah tatap muka.
ADVERTISEMENT
Sekda mengajak seluruh guru, khususnya wali kelas harus mampu mengedukasi siswa-siswinya dengan mempedomani panduan Gemas yang berisikan Informasi dan tata cara pencegahan penularan COVID-19. “Kalian harus pahami terlebih dahulu apa itu COVID-19. Seperti apa penularannya dan bagaimana pencegahannya, agar kalian mudah menyampaikan informasi ini pada siswa,” ujarnya kepada para guru.
Sebelumnya Pemerintah Aceh telah melakukan beberapa gerakan pencegahan, salah satunya Gema (Gerakan Masker Aceh). “Jika dalam Gema, tokoh kuncinya adalah Khatib, Imam Masjid, Camat dan Kepala Desa. Kali ini yang menjadi tokoh utamanya adalah Kapala Sekolah dan Guru Wali Kelas. Tujuannya satu, halau COVID-19 untuk menyelamatkan segenap masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, Effendy, mengapresiasi keseriusan Pemerintah Aceh dalam menumpas penularan COVID-19 melalui Gemas.
ADVERTISEMENT
“Gerakan ini adalah langkah strategis dan tepat. Semoga ini bisa menjadi jalan terbaik untuk mencegah penularan virus corona,” kata Effendy. []