Pemerintah Aceh Deklarasikan Aksi Bebas Sampah

Konten Media Partner
2 Maret 2019 17:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kebersihan membersihkan sampah di bundaran Lambaro, Aceh Besar. Foto: Humas Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kebersihan membersihkan sampah di bundaran Lambaro, Aceh Besar. Foto: Humas Aceh
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh mendeklarasikan aksi Aceh bebas sampah, di lapangan sepak bola Gampong Siron Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu 2 Maret 2019. Deklarasi dalam rangka peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Sebelum deklarasi dilakukan, pemerintah Aceh bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Pemkab Aceh Besar dan para pelajar terlebih dahulu melakukan kerja bakti di beberapa lokasi di daerah Lambaro Ingin Jaya serta di tempat pembuangan akhir di Blang Bintang.
Staf Ahli Gubernur Aceh, Iskandar Syukri, menyebutkan aksi bebas sampah diharap tidak sebatas seremonial semata. Hal itu harus dijadikan tekad bersama sehingga Aceh bebas sampah. "Melalui peringatan ini, saya ingatkan penting mengelola sampah untuk meningkatkan taraf kehidupan menjadi lebih baik. Lingkungan bersih harus jadi budaya hidup," ujarnya.
Persoalan sampah, kata Iskandar, masih menjadi persoalan klasik. Volume sampah pada tahun 2016 di Banda Aceh saja, mencapai 200 ton per hari. Angka itu terus meningkat mencapai 300 ton per hari pada 2018. Bertambahnya sampah tersebut terjadi seiring bertambahnya jumlah penduduk, dikhawatirkan bakal menimbulkan penyakit dan bencana.
ADVERTISEMENT
Padahal, jika dikelola dengan baik, sampah akan menjadi berkah dan memberi nilai ekonomi. "Sampah organik bisa menjadi pupuk dan yang non organik bisa didaur ulang," kata dia.
Kerja bakti membersihkan sampah dalam memperingati HPSN 2019, di Aceh Besar. Foto: Humas Aceh
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aceh, Syahrial, mengatakan Hari Peduli Sampah Nasional tahun 2019 bertema "Kelola sampah untuk hidup bersih, sehat dan bernilai." Tema itu dinilai sesuai dengan kondisi sampah dan bumi saat ini, di mana sampah yang disebar manusia sangat sulit didaur ulang secara alami.
"Kita perlu kumpulkan dan dan proses mendaur ulangnya harus menggunakan teknologi moderen," kata Syahrial.
Syahrial menambahkan Islam yang menjadi landasan hidup masyarakat Aceh, mengajarkan manusia untuk selalu hidup bersih. Karena itu, sikap hidup masyarakat Aceh haruslah mencermin keislaman. "Menjaga kebersihan memang sudah menjadi tugas kita sebagai manusia," ujar dia. []
ADVERTISEMENT
Acehkini