37 RSUD di Aceh Dapat Alat Rapid Test dan APD untuk Penanganan Corona

Konten Media Partner
29 Maret 2020 22:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi APD baju hazmat yang digunakan paramedis untuk penanganan pasien corona (COVID-19) di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi APD baju hazmat yang digunakan paramedis untuk penanganan pasien corona (COVID-19) di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan mendistribusikan alat rapid test dan ribuan alat pelindung diri (APD) ke seluruh Aceh. Alat rapid test dan APD yang terdiri dari baju hazmat dan ribuan masker TB serta masker N-95 diharapkan mampu mempercepat penanganan virus corona atau COVID-19 di Aceh.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, mengatakan alat rapid test dan APD itu bersumber dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan serta belanja khusus Pemerintah Aceh melalui APBA 2020.
"Kita mendata rumah sakit di mana yang paling membutuhkan. Kita sebar merata," ujar Hanif dalam keterangannya pada Minggu (29/3/2020).
Ia menyebut pada tahap ini pendistribusian alat rapid test dan APD masih difokuskan kepada tenaga medis. Hanif merinci, ada 37 rumah sakit yang didistribusikan alat rapid test serta APD dan masker diberikan bagi 28 rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Hanif (tengah). Foto: Abdul Hadi/acehkini
"Untuk APD dan masker merupakan distribusi yang kedua kalinya, sementara alat rapid test merupakan paket pertama yang dikirimkan ke seluruh daerah," sebut Hanif.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, pada tahap pertama sebelumnya APD telah didistribusikan hanya untuk RSUD. Sedangkan di tahap kedua kali ni ini, APD selain diberikan untuk RSUD juga untuk Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Aceh.
"Kita distribusikan secara proporsional sesuai dengan beban penanganan masing-masing rumah sakit," kata dia.
Hanif menyebutkan bahwa semua APD dan alat rapid test tersebut diberangkatkan pada sore tadi ke semua kabupaten/kota se-Aceh. "Diperkirakan besok atau lusa sudah sampai di tempat masing masing," ujarnya.
Menurutnya, alat rapid test itu bertujuan untuk mencari peta sebaran COVID-19 yang tentunya alat tersebut tidak diperuntukkan bagi semua orang. Diharapkan mata rantai virus corona (COVID-19) dapat terputus dan hasil dari pemeriksaan itu bisa menjadi pedoman bagi tindakan medis selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Harus diingat bahwa rapid test ini bukan segalanya. Jauh dari itu adalah usaha kita dalam pencegahan menjadi hal yang paling utama. Tetap jaga jarak dan tetap menjaga diri di rumah. Karena tindakan itu akan lebih efektif dalam memutuskan mata rantai corona," sebut Hanif.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, menambahkan bahwa Pemerintah Aceh akan terus mengupayakan pemenuhan alat-alat kesehatan khususnya bagi petugas medis yang menangani pasien COVID-19.
"Selain melengkapi APD bagi petugas, pemerintah juga menyediakan hotel dan tempat khusus yang bisa dimanfaatkan para dokter dan perawat, baik itu untuk istirahat maupun mengisolasi diri usai bertugas," kata Iswanto.