Peringati 9 Tahun Tsunami Jepang, KSA Gelar Nonton Bareng Film Bencana

Konten Media Partner
10 Maret 2020 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Siswa di Peukan Bada, Aceh Besar memperingatan 2 tahun Tsunami Jepang, 3 Maret 2013. Foto: Adi Warsidi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Siswa di Peukan Bada, Aceh Besar memperingatan 2 tahun Tsunami Jepang, 3 Maret 2013. Foto: Adi Warsidi
ADVERTISEMENT
Dalam rangka memperingati 9 tahun Bencana Gempa dan Tsunami Jepang, pada 11 Maret 2011 silam, Kougetsu School Association (KSA) berkolaborasi dengan Turun Tangan Aceh dan Aceh Japan Community Art Project menyelenggarakan sejumlah kegiatan.
ADVERTISEMENT
Acara dipusatkan di SD Negeri Lamisek, Peukan Bada, Aceh Besar pada Rabu (11/3/2020). Beberapa kegiatan adalah gelar Tsunami Drill, serta nonton bareng film dokumenter "Song of Disaster" dan film "Wave from The Indian Ocean" karya Shiti Maghfira dan Ahmad Ariska.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda terutama pada anak-anak dalam mitigasi bencana,” kata Siti Maghfira, yang juga salah seorang panitia, Selasa (10/3).
Menurutnya, film "Song of Disaster" bercerita tentang Pulau Simeulue, salah satu pulau yang terletak di Provinsi Aceh, yang memiliki sebuah kearifan lokal, terjaga hingga kini yaitu Nandong Smong.
Undangan pemutaran film.
Dalam keseharian warga Simeulue, Nandong Smong biasanya dituturkan pada saat melaut, bertani, atau berkebun hingga menidurkan anak. Tradisi turun-temurun inilah yang menyelamatkan penduduk Pulau Simeulue pada tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam. Baca kisah berikut:
ADVERTISEMENT
Kearifan lokal di Simeulue, kata Siti, mirip dengan yang diwariskan oleh bencana Gempa Hanshin Awaji yang terjadi pada 17 Januari 1995 di Kobe. Saat itu, terjadi kerusakan yang parah serta merenggut banyak korban jiwa.
Setelahnya, Jepang terus mengembangkan kesiapsiagaan bencana dalam segi ketahanan bangunan. Gempa dan tsunami kemudian kembali melanda wilayah Tohoku, Wilayah Timur Jepang pada 11 Maret 2011. Warga menjadi lebih siaga dalam menghadapi bencana tersebut.
Pesan kesiagaan usai Gempa Kobe, juga disampaikan lewat syair. Terdapat sebuah grup musik yang personilnya merupakan korban dari gempa tersebut yaitu Bloom Works. Lagu-lagu mereka fokus pada pencegahan bencana. “Aceh dan Kobe memiliki media penyampaian pesan bencana yang sama melalui nyanyian bencana. Agar generasi mendatang bisa mudah mengingat dan belajar siaga,” kata Siti.
ADVERTISEMENT
Film edukasi lainnya yang diputar untuk peringatan 9 tahun Gempa dan Tsunami Jepang adalah film "Wave from The Indian Ocean" bercerita tentang kondisi laut dan perekonomian di kawasan pesisir Lhoknga dan Lampuuk yang terus tumbuh pascatsunami Aceh. Korban tsunami yang dulunya takut untuk kembali ke laut, kembali bangkit. “Laut yang dulu pernah meluluhlantakkan desa mereka, kini jadi tempat indah untuk melepas penat serta meningkatkan ekonomi bagi masyarakat sekitar,” jelas Siti. []