Pertama di Banda Aceh, Puskesmas Tutup karena Perawat Positif Corona

Konten Media Partner
6 Agustus 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Razia masker di Banda Aceh untuk pencegahan COVID-19. Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Razia masker di Banda Aceh untuk pencegahan COVID-19. Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Puskesmas Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, Aceh, ditutup sementara menyusul seorang paramedis yang bekerja di sana terkonfirmasi positif COVID-19. Langkah ini diambil untuk memutus mata rantai penyebaran virus di pusat pelayanan kesehatan tingkat kecamatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kota Banda Aceh, Irwan, menyebut penutupan dilakukan sejak Rabu (5/8) hingga keluar hasil pemeriksaan swab terhadap semua pekerja di Puskesmas Ulee Kareng.
"Mulai kemarin ditutup karena satu perawat positif. Jadi ditutup sementara supaya tidak tertular ke yang lain," kata Irwan kepada acehkini, Kamis (6/8) pagi.
Menurut Irwan, sejak kemarin, semua pekerja di Puskesmas Ulee Kareng telah menjalani pemeriksaan usap dahak (swab) untuk mendeteksi penyebaran virus. Bila hasilnya ada yang positif maka akan dikarantina. Sedangkan untuk yang hasilnya negatif akan bekerja kembali.
"Semua pegawai Puskesmas sekarang dilakukan swab. (Puskesmas) akan dibuka kembali setelah keluar hasil swab, positif dikarantina dan negatif bekerja kembali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebelum kembali dibuka, Puskesmas akan disemprot disinfektan. Selama penutupan ini, pelayanan kesehatan masyarakat di Ulee Kareng akan dialihkan ke Puskesmas lain. Kasus ini adalah yang pertama di Banda Aceh.
Sebelumnya di Nagan Raya, dua Puskesmas juga ditutup karena kasus yang sama. Sementara di Aceh Barat Daya, Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) juga ditutup selama 14 hari kerja, sejak Senin lalu. Di Kabupaten Aceh Besar, Puskesmas Ingin Jaya juga dikabarkan tutup karena petugas terjangkit COVID-19. []