Pesan Nyai Wury Ma’ruf Amin untuk Dekranasda Aceh

Konten Media Partner
17 November 2020 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus Dekranasda Aceh saat mendengar pesan Nyai Wury. Foto: Dok. Diskominsa
zoom-in-whitePerbesar
Pengurus Dekranasda Aceh saat mendengar pesan Nyai Wury. Foto: Dok. Diskominsa
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Indonesia, Wury Estu Handayani meminta pelaku kerajinan di Aceh agar dapat menjalankan tugas utamanya untuk menggali, melindungi, melestarikan, membina, dan mengambangkan seni kerajinan berbasis warisan nilai budaya bangsa, untuk kesejahteraan pengrajin.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap rapat kerja ini dapat menjadi sarana komunikasi, koordinasi, dan singkronisasi antar pemangku kepentingan di Aceh dalam rangka pembinaan dan pengembangan industri kerajinan," kata istri Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara daring dari Jakarta, kepada para pengurus Dekranasda Aceh, Selasa (17/11).
Raker ini, kata Nyai Wury, sangat positif, karena seluruh perserta dapat memberi kontribusi ide dan pemikiran yang diperlukan untuk merusmuskan program kerja gagasan-gagasan yang lebih aplikatif, efektif serta dapat mengangkat martabat seni kerajinan Indonesia.
Secara rinci, Nyai Wury mengingatkan pengurus Dekranasda Aceh agar dalam menjalankan kebijakan dan program tetap bertumpu pada Enam prinsip Dekranas, yakni: Menyiapkan regenerasi sumber daya manusia (SDM) atau pengrajin yang unggul untuk menggali, melestarikan, dan mengembangakan seni kerajinan dari warisan tradisi budaya bangsa.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, meningkatkan daya saing produk kerarajin yang berbasis kearifan lokal dengan selera global melalui pengembangan inovasi, disain, kreatifitas, dan efesiensi. “Meningkatkan hubungan kemitraan dan kerja sama dengan lembaga nasional dan internasional di bidang industri kerajinan,” jelas Nyai Wury.
Kemudian, mendorong perluasan akses pasar bagi produk-produk kerajinan Indonesia, membangun ekosistem industri kerajinan melalui penguatan potensi kerajinan Indonesia. Terakhir, mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) kerajinan masuk ke dalam rantai pasar global.
Pengurus Dekranasda Aceh saat mendengarkan pesan Nyai Wury.
Nyai Wury juga menyampaikan dalam kondisi saat ini, sangat tepat apabila dekranasda Aceh membentuk tim kurator untuk mengkurasi produk-produk kerajinan binaan Dekranasda provinsi dan kabupaten/kota di Aceh yang bisa didorong masuk ke pasar lokal dan global. "Saat ini pemerintahan sudah menetapkan gerakan ‘Bangga Buatan Indonesia’ yang merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM dan untuk UMKM Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, fakta sejarah telah membuktikan UMKM memiliki daya tahan luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi, sehingga dapat menjadi bantalan pertahanan ekonomi nasional. Saat ini COVID-19 telah menyebabkan krisis ekonomi dalam skala global. Hal itu berdampak langsung pada performa dan kinerja kerajinan nasional.
"Penting ada pendampingan UMKM kerajinan kita untuk mengenalkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi digital sebagai upaya pengembangan dan penguatan UMKM tersebut," ujarnya.
Nyai Wury mengajak semua pihak untuk terus membina dan mengembangkan UMKM Indonesia. “Kita berharap mereka terus berkarya dengan memanfaatkan platform-platform digital yang ada saat ini, sehingga bisa lebih mendekatkan produsen dengan konsumen. Digitalisasi ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan para UMKM, khususnya disektor kerajinan untuk memasarkan produknya dengan lebih mudah dimasa pandemi ini," demikian Nyai Wury Ma’ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Istri Wakil Presiden Indonesia itu juga menekankan agar seluruh pengurus Dekranasda Aceh untuk mendorong pengrajin agar mematuhi protokol COVID-19, pengurus harus terus menjaga keselamatan para pengrajin dan menjalankan kebiasan-kebiasaan baru. [*]