Pesan Pj Walkot Banda Aceh ke Pelajar: Muliakan Guru, Ulama, dan Orang Tua

Konten Media Partner
22 November 2022 20:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Walkot Banda Aceh Bakri Siddiq menyalami pelajar saat tiba di SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh untuk membuka Festival Ceudah, Selasa (22/11). Foto: Humas Banda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Pj Walkot Banda Aceh Bakri Siddiq menyalami pelajar saat tiba di SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh untuk membuka Festival Ceudah, Selasa (22/11). Foto: Humas Banda Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjabat Wali Kota (Pj Walkot) Banda Aceh, Bakri Siddiq, membuka secara resmi Festival Ceudah di SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh, Selasa (22/11/2022). Bakri berpesan kepada para pelajar untuk memuliakan guru, ulama, dan orang tua.
ADVERTISEMENT
Tiba di sekolah tersebut, Pj Walkot Banda Aceh disambut oleh Kadis Pendidikan Sulaiman Bakri dan Kepala Sekolah SMPN 19 Sukmawati serta para dewan guru. Bakri kemudian berkesempatan berinteraksi dengan ratusan siswa yang telah menunggu kedatangannya.
Festival Ceudah ini diikuti 400 peserta mulai dari jenjang TK, SD, dan SMP yang mengikuti aneka lomba bertemakan kearifan lokal dengan tujuan mendukung Gerakan SEDATI Aceh (Gerakan Sehari Berbudaya Pasti Aceh).
Pj Walkot Banda Aceh Bakri Siddiq (ketiga dari kanan) secara resmi membuka Festival Ceudah di SMP Negeri 19 Percontohan Kota Banda Aceh, Selasa (22/11). Foto: Humas Banda Aceh
Dalam kesempatan tersebut, Bakri menyambut baik digelarnya kegiatan festival tersebut. "Ini demi melestarikan budaya Aceh sehingga tidak tergerus oleh zaman," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa.
"Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap menumbuhkan semangat dan rasa keinginan yang kuat untuk terus melestarikan budaya Aceh bagi generasi muda terutama pelajar," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga berpesan kepada para siswa untuk takzim kepada guru, ulama, dan orang tua serta bangga dan memiliki karakter sebagai orang Aceh yang humanis, sebagaimana sikap yang dimiliki para pendahulu.
"Mari terus tanamkan karakter selalu muliakan guru, ulama, dan orang tua dan senantiasa berbuat baik kepada teman, sebagaimana sikap yang dimiliki para endatu. Kita boleh saja berpikir global namun tetap bersikap lokal," tutup Bakri.