Plt Gubernur Aceh di Palu: Orang Kita Perantau Sukses

Tim ACEHKINI
Partner kumparan 1001 Media
Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim ACEHKINI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersilaturahmi dengan warga Aceh di Palu, Selas (12/2) malam. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah bersilaturahmi dengan warga Aceh di Palu, Selas (12/2) malam. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Kunjungan kemanusiaan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ke Palu diselingi dengan silaturahmi dengan masyarakat Aceh yang tergabung dalam paguyuban Kerukunan Masyarakat Aceh (KMA).
ADVERTISEMENT
Mereka merupakan warga Aceh yang merantau ke Palu dan ikut merasakan bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada September 2018.
“Sejak lampau, warga Aceh terkenal suka merantau, betah dan sukses. Mudah berbaur, ramah, ulet dan tekun adalah beberapa kunci kesuksesan masyarakat Aceh di tanah rantau,” kata Nova dalam pertemuan tersebut, Selasa (12/2) malam.
Plt Gubernur juga berbagi kisah tentang pertemuannya dengan puluhan masyarakat Aceh di Morotai, hingga cerita sukses putra Aceh menjadi legislator di tanah Papua. Bahkan ada yang menjadi Bupati Malang dan Wakil Gubernur Jawa timur.
"Saat masih menjadi anggota DPR RI, saya pernah berkunjung ke Morotai. Betapa terkejutnya saya, ternyata ada puluhan masyarakat Aceh di sana,” katanya.
ADVERTISEMENT
Nova mengakui pernah bertemu Pak Wahidin di Papua. Dia putra Aceh yang sukses menjadi anggota legislatif hingga dua periode. Bahkan beliau menolak saat dicalonkan untuk periode ketiga. Beberapa contoh sukses lain juga disampaikan oleh Plt Gubernur. Di antaranya, Amdul Hamid putra Aceh asal Gayo Lues, Aceh yang sukses menjadi Bupati Malang dan Wakil Gubernur Jawa Timur, era Basofi Sudirman.
Dalam pertemuan tersebut, Nova berjanji menindaklanjuti keinginan Kerukunan Masyarakat Aceh di Palu untuk memiliki sebuah bangunan yang akan dijadikan sebagai tempat bersilaturrahmi dan kegiatan budaya anggota KMA di Palu. "Memang harus ada sarana berkumpul bagi warga masyarakat Aceh di manapun berada. Hal tersebut penting agar masyarakat di perantauan selalu guyub, rukun dan kompak. Skema bantuan itu sudah kita lakukan di Surabaya dan Padang,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ketua KMA di Palu, Saifuddin mengatakan setidaknya ada 157 Kepala Keluarga (KK) masyarakat Aceh di Palu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 80 persen di antaranya tersebar di Palu, Sigi dan Donggala, sedangkan 20 persen sisanya menetap di Poso. Meski sering menggelar pertemuan, namun belum ada tempat khusus untuk berkumpul.
"Kalau ada bangunan khas seperti Rumoh Aceh di Palu ini, tentu dapat kita jadikan sebagai tempat berkumpul, bersilaturrahmi dan sebagai rumah singgah bagi warga Aceh yang berkunjung ke Palu," ujar pria yang sudah 27 tahun tinggal di Palu itu. Saat ini, Saifuddin menjabat sebagai Sekretaris PUPR di Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Dalam silaturrahmi tersebut, Saifuddin turut didampingi oleh Zulkifli, pria Aceh Timur yang bertugas sebagai Kakanwil Hukum dan HAM Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa lainnya adalah dosen Universitas Tadulako serta sejumlah pengusaha asal Aceh yang sukses di Palu.
ADVERTISEMENT
Saifuddin juga mengungkapkan, selama ini KMA selalu diundang dalam setiap kegiatan resmi di Palu. "Kami juga tetap melestarikan adat dan budaya Aceh pada setiap event keagamaan dan event yang diikuti. Kami jug terharu, karena baru kali ini dikunjungi oleh Gubernur Aceh,” katanya.
Silaturahmi masyarakat Aceh di Palu dengan Plt Gubernur Aceh, Selasa (12/2) malam. Ada sebanyak 157 KK warga Aceh di sana. Foto: Suparta/acehkini
Kedatangan Nova Iriansyah ke Palu untuk misi kemanusiaan, peletakan batu pertama pembangunan masjid Nurul Hasanah Aceh, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu. Masjid yang rusak pascagempa dan tsunami pada 28 September 2018, akan dibangun kembali lewat dana sumbangan masyarakat Aceh.
Reporter: Suparta