Polisi Mulai Selidiki Kiriman Ribuan Kantong Darah PMI Banda Aceh ke Tangerang

Konten Media Partner
13 Mei 2022 15:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi darah. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi darah. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resor Kota Banda Aceh mulai menyelidiki pengiriman 2.050 kantong darah donor di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh ke Tangerang, Provinsi Banten, yang diduga dilakukan diam-diam. Sebelumnya, Pemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh meminta polisi mengusut kasus itu agar tidak menjadi fitnah.
ADVERTISEMENT
"Iya betul [mulai diselidiki], kemarin sudah kita bentuk tim dan mulai penyelidikan. Hari ini ada pihak dari PMI yang kami mintai klarifikasi," kata Komisaris Polisi M Ryan Citra Yudha, Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Jumat (13/5).
Ryan mengatakan sejauh ini baru seorang yang memberikan keterangan. "Setelah itu berdasarkan pemeriksaan hari ini akan kita kembangkan kembali siapa-siapa saja yang akan kita mintai keterangan," tuturnya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Komisaris Polisi M Ryan Citra Yudha. Foto: Dok. Polresta Banda Aceh
Sebelumnya, PMI Banda Aceh diduga mengirimkan darah sebanyak 2.050 kantong ke Tangerang, dan dinilai tidak sesuai prosedur serta tanpa rapat pleno seluruh pengurus PMI setempat. Diketahui saat dilakukan inspeksi mendadak oleh para pengurus.
Berdasarkan hasil sidak mereka darah sebanyak 2.050 kantong tersebut dikirim pada Januari, Februari dan April 2022. Sedangkan untuk Maret belum dipastikan karena mereka hanya mendapatkan data dari hasil rekam jejak mobil.
ADVERTISEMENT
Ketua PMI Banda Aceh Dedi Sumardi mengatakan pengiriman darah tersebut sesuai prosedur dan dilakukan karena kelebihan stok darah di PMI Kota Banda Aceh.
"Kalau disaat stok darah yang melimpah tidak didistribusikan ke luar daerah yang membutuhkan pasokan, maka darah yang sudah terkumpul bisa kadaluarsa. Dampaknya, kerugian pada kantong darah dan darah yang sudah terkumpul menjadi mubazir," kata Dedi.