PON XX Papua Resmi Berakhir, Selanjutnya Aceh dan Sumut Jadi Tuan Rumah Bersama

Konten Media Partner
16 Oktober 2021 12:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda Aceh, Taqwallah (ujung kiri), bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (tengah) saat menerima penyerahan Pataka PON Aceh-Sumut 2024 dari Ketua Umum KONI, Marciano Norman, di Stadion Lukas Enembe, Papua, Jumat (15/10/2021). Foto: Dok. BPPA
zoom-in-whitePerbesar
Sekda Aceh, Taqwallah (ujung kiri), bersama Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi (tengah) saat menerima penyerahan Pataka PON Aceh-Sumut 2024 dari Ketua Umum KONI, Marciano Norman, di Stadion Lukas Enembe, Papua, Jumat (15/10/2021). Foto: Dok. BPPA
ADVERTISEMENT
Perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 resmi berakhir setelah digelar sejak 2 Oktober lalu. Untuk menandai berakhir PON XX Papua ini, sebuah acara penutupan alias Closing Ceremony diadakan di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Jumat (15/10) malam.
ADVERTISEMENT
PON XX Papua secara resmi ditutup Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, setelah dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober lalu. Pada penutupan PON XX Papua ini juga dilakukan penyerahan pataka Pekan Olahraga Nasional (PON).
Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, mewakili Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menerima pataka PON pada malam penutupan PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe. Penerimaan pataka itu dilakukan Sekda Aceh Taqwallah bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi.
Taqwallah bersama Edy Rahmayadi pun langsung melakukan pengibaran pataka PON sebagai bentuk kesiapan Aceh dan Sumut menjadi tuan rumah bersama PON 2024.
Sebelumnya, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menyerahkan bendera PON kepada Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman. Kemudian, bendera PON diserahkan kepada Gubernur Aceh dan Gubernur Sumut sebagai simbol serah terima tuan rumah PON selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sekda Aceh usai menerima pataka PON mengatakan, perhelatan PON bersama Aceh dan Sumut adalah pekerjaan besar Pemerintah Aceh, Dinas Pemuda dan Olahraga, KONI, dan seluruh para pihak (stakeholder) baik yang berada di Aceh maupun di Sumut.
Lifter Aceh Nurul Akmal mengangkat beban pada kelas +87 kg cabor angkat besi PON XX Papua. Ia berhasil meraih medali emas dengan total angkatan 258 kg. Foto: Dok. KONI Aceh
"Maka dari itu, PON bersama Aceh-Sumut menjadi penting bagi Aceh, dan menjadi pekerjaan seluruh stakeholder di kedua daerah,” ujar Taqwallah dalam keterangan resmi Humas Setda Aceh yang diterima acehkini, Sabtu (16/10).
Taqwallah menyampaikan, perhelatan PON di Aceh nantinya akan dapat meningkatkan perekonomian dan pembangunan infrastruktur, terutama pembangunan venue olahraga.
"Dengan begitu, pagelaran PON nantinya tidak akan ada kendala apa pun," sebutnya.
Taqwallah berharap, PON Aceh-Sumut dapat berjalan sesuai dengan harapan semua pihak. Ia juga sesuai arahan Gubernur Aceh akan memantau semua keperluan PON 2024.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Aceh, Dedy Yuswadi AP, mengatakan, PON XXI 2024 menjadi semangat bagi keberlangsungan olahraga di Aceh.
Menurutnya, PON bersama Aceh-Sumut menjadi ajang asah prestasi para atlet Tanah Rencong untuk melihat sejauh mana kegigihan putra-putri Aceh saat bertanding membawa nama besar daerahnya.
"Apalagi Aceh dan Sumut akan menjadi tuan rumah PON 2024. Artinya, pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia menjadi penting untuk diperhatikan," kata Dedy.
Selain itu, sambungnya, PON bersama Aceh-Sumut juga secara tidak langsung akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jawa Barat keluar sebagai juara umum pada PON XX Papua dengan mengoleksi 133 medali emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Sementara Aceh di urutan 12 dengan 11 medali emas, 7 perak, dan 11 perunggu.
ADVERTISEMENT