Potret Para Pahlawan Penjaga Lebaran di Aceh: 1.250 Personel Gabungan

Konten Media Partner
28 Mei 2019 14:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019 di lapangan Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/5). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019 di lapangan Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/5). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jelang arus mudik lebaran 2019, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menggelar apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019 di lapangan Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (28/5). Polda Aceh mengerahkan 1.250 personel gabungan untuk mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran 2019.
ADVERTISEMENT
Apel itu ditandai dengan menyematkan pita tanda Operasi Ketupat Rencong 2019 oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak, yang sekaligus memimpin apel gelar pasukan kepada perwakilan personel Polri, POM, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.
Kapolda Aceh saat membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian menyatakan, Operasi Ketupat Rencong 2019 akan digelar selama 13 hari, mulai dari 29 Mei hingga 10 Juni 2019.
"Operasi Ketupat tahun 2019 ini memiliki karakteristik yang khas daripada tahun-tahun sebelumnya. Operasi Ketupat akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu 2019," sebutnya.
Apel gelar pasukan ditandai penyematan pita tanda Operasi Ketupat Rencong 2019 oleh Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak. Foto: Suparta/acehkini
Menurutnya, momen arus mudik dan balik yang bersamaan dengan Pemilu 2019 membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat 2019 semakin kompleks. Sejalan dengan hal itu, berbagai gangguan terhadap stabilitas keamanan ketertiban masyarakat (kantibmas) menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat 2019.
ADVERTISEMENT
Ia merincikan, berbagai gangguan terhadap stabilitas kantibmas yang harus diantisipasi tersebut berupa aksi serangan teror baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri. Termasuk juga berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, premanisme, hingga aksi intoleransi dan kekerasan seperti aksi sweeping oleh ormas.
Selain itu, disebutkan juga termasuk gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut dan udara. Serta permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan bencana alam.
Personel Polwan pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019.Foto: Suparta/acehkini
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019 di lapangan Mapolda Aceh, Selasa (28/5). Foto: Suparta/acehkini
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Aceh, Kombes Pol Hendro Wahyudin, menyatakan Operasi Ketupat Rencong 2019 merupakan operasi terpusat untuk memberikan jaminan rasa aman bagi masyarakat dalam rangka melaksanakan kegiatan rangkaian Idul Fitri 1440 Hijriah.
"Harapannya dapat terwujudnya situasi kantibmas yang kondusif untuk terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat dan mewujudkan daripada kamseltibcarlantas (keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas)," ujar Hendro.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Hendro menyampaikan, Polda Aceh mengerahkan 914 personel Polri dalam Operasi Ketupat Rencong 2019. Namun personel secara keseluruhan ditambah dari unsur TNI, Pemda, dan pemangku kepentingan lainnya kurang lebih menjadi 1.250-an orang.
"Untuk Pos Pengamanan (Pospam) yang kita siapkan di Aceh ada 37 dan pos pelayanan 26," kata Hendro.
Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019. Foto: Suparta/acehkini
Jelang mudik Lebaran 2019, Polda Aceh menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019. Foto: Suparta/acehkini
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, ia merincikan daerah rawan di Aceh dengan klasifikasi kendaraan volume tinggi berada di jalur timur, kemudian jalur barat, dan jalur tengah Aceh.
"Adapun untuk daerah rawan longsor kita lihat dari topografinya berada di jalur tengah, sementara daerah rawan banjir di jalur timur dan barat Aceh," sebutnya.
Mengantisipasi terjadinya aksi pelemparan batu ke bus, Hendro menyampaikan, pihaknya bersama seluruh pemangku kepentingan dalam Operasi Ketupat Rencong 2019 akan digiatkan untuk melaksanakan kegiatan patroli serta juga penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat khususnya sepanjang jalur yang rawan.
Kapolda Aceh, Irjen Pol Rio S Djambak, bersama Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova, Iriansyah, dan Perwakilan Pimpinan DPR Aceh Sulaiman Abda, seusai apel gelar pasukan di lapangan Mapolda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Seorang Polwan dalam barisan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019. Foto: Suparta/acehkini
"Patroli kemudian penyuluhan dan bimbingan kita lakukan untuk mengingatkan dan juga menjaga keamanan dan ketertiban bersama sehingga insyaallah pada saat arus mudik dan arus balik ini aksi tersebut tidak terjadi," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Dirlantas Polda Aceh juga mengimbau kepada masyarakat pada saat arus mudik dan balik Lebaran untuk menjaga stamina dan melengkapi surat-surat kendaraan. Kemudian harus juga mempersiapkan istirahat yang cukup karena sesuai data anev (analisis dan evaluasi) menyatakan kebanyakan kecelakaan disebabkan pengemudi yang mengantuk.
"Tentunya kesiapan kendaraannya sendiri harus dicek, insyaallah kita semua bisa selamat," pungkasnya.
Personel polisi pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019. Foto: Suparta/acehkini
Polisi PJR pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Rencong 2019 di lapangan Mapolda Aceh, Selasa (28/5). Foto: Suparta/acehkini
Reporter: Husaini Ende