Potret Sukses Pak Dosen Budidaya Jamur, Berkah Waktu Luang Kala Pandemi

Konten Media Partner
9 Agustus 2021 8:44 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilham (kiri) dan Sadli, dosen Universitas Syiah Kuala yang sukses membudidaya jamur kala pandemi. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilham (kiri) dan Sadli, dosen Universitas Syiah Kuala yang sukses membudidaya jamur kala pandemi. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sedari pagi, Ilham Maulana, bersama partnernya sibuk memanen jamur merang di dua bedeng ukuran 4x7 meter kawasan Gampong Berabung, Tungkop, Aceh Besar. Ilham adalah dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Universitas Syiah Kuala, bergelar doktor lulusan Universitas Leipzig, Jerman.
ADVERTISEMENT
Dia aktif melakukan budidaya jamur sejak akhir 2019, bersama Sadli, karibnya sesama dosen di MIPA yang berpengalaman dalam bidang itu. Awalnya sekadar hobi, tapi pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan Aceh pada Maret 2020, membuatnya lebih serius. Banyak waktu luang, mengingat kampus tempatnya mengabdi meliburkan mahasiswa karena pandemi.
Dengan modal awal sekitar Rp 35 juta, mereka mirintis usaha itu. Kini, tiap hari mereka menikmati hasilnya dengan memanen jamur merang yang ditanamnya di atas tongkol sawit.
Ilham Maulana. Foto: Suparta/acehkini
“Perhari bisa 10-30 kilogram. Tergantung kondisi. Tapi sekali siklus panen bisa menghasilkan 150-200 kilogram jamur,” kata Ilham Maulana di sela memanen jamur, Minggu (8/8/2021).
Siklus panen yang dimaksud dimulai sejak penyiapan media pembibitan sampai selesai masa panen. Menurut Ilham, itu memakan waktu sekitar 2 minggu. Paska siklus sekali panen selesai, dia memulai lagi dari awal.
ADVERTISEMENT
Untuk pemasaran, Ilham mengaku belum dilakukan secara terbuka. Karena saat ini untuk pelanggan tetapnya saja kadang kekurangan stok. Dan biasanya pembeli melakukan pemesanan satu atau dua hari sebelumnya. “Untuk mereka, kami jual Rp 60 ribu per kilogramnya.”
Bersama Sadli, Ilham mengaku dengan senang hati berbagi ilmu cara budidaya jamur merang kepada masyarakat umum. Tapi hanya dikhususkan bagi mereka yang benar-benar serius.
“Jamur merang ini sifatnya sensitif. Telat menyiram misalnya atau menyiram terlalu banyak dia bisa mati. Jadi perawatan harus secara serius,” jelasnya.

Lihat foto-foto berikut:

Jamur di tempat budidaya milik Ilham dan Sadli. Foto: Suparta/acehkini
Seorang pekerja memanen jamur. Foto: Suparta/acehkini
Menyiram jamur. Foto: Suparta/acehkini
Jamur siap panen. Foto: Suparta/acehkini
Jamur merang yang telah dipanen. Foto: Suparta/acehkini
Sadli menimbang jamur untuk dikirimkan ke pelanggan tetap. Foto: Suparta/acehkini
Jamur yang telah dipanen. Foto: Suparta/acehkini
Jamur merang. Foto: Suparta/acehkini
Hasil panen jamur. Foto: Suparta/acehkini