Potret Warga Aceh Berburu Daging Rayakan Tradisi Meugang Idul Fitri

Konten Media Partner
1 Mei 2022 13:36 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membrli daging rayakan tradisi meugang sambut Idul Fitri. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga membrli daging rayakan tradisi meugang sambut Idul Fitri. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Seratusan lapak penjuang daging berjejer di pinggir jalan Kota Beureunuen, Pidie, Aceh. Mereka pedagang musiman yang khusus menjual daging untuk tradisi meugang menyambut Idul Fitri 1443 Hijriah. Warga ramai berdatangan, membeli daging untuk jaga budaya, Ahad (1/5/2022).
ADVERTISEMENT
Meugang merupakan tradisi membeli, mengonsumsi daging serta berbagi untuk fakir miskin di Aceh. Kebiasaan itu warisan sejak masa Kesultanan Aceh dipimpin Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Dalam setahun, warga Aceh merayakan 3 kali meugang; saat menyambut Ramadan, menyambut Idul Fitri dan menyambut Idul Adha.
Saat meugang, pedagang musiman menjajakan daging di pinggir jalan atau di pusat keramaian. Harga daging pun sedikit lebih mahal dari biasanya.
“Pagi ini untuk daging pasaranya Rp 200 ribu per kilogram (kg), Tulang Rp 90 ribu per kg. Sementara pada hari normal, harga daging sekitar Rp 150 ribu per kg,” kata Muhammad, penjual danging di Pasar Beureunuen.

Lihat foto-foto berikut:

Lapak daging dadakan diserbu pembeli. Foto: Suparta/acehkini
Daging sapi dijual Rp 200 ribu per kilogram. Foto: Suparta/acehkini
Pedagang memotong daging dan tulang untuk dijual. Foto: Suparta/acehkini
Melayani pembeli di hari meugang. Foto: Suparta/acehkini
Memotong daging untuk dijual. Foto: Suparta/acehkini