Rakyat Aceh Kecam Teror Penembakan Massal di Selandia Baru

Konten Media Partner
16 Maret 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Aceh mengecam tindakan terorisme penembakan massal terhadap masjid di Selandia Baru. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Warga Aceh mengecam tindakan terorisme penembakan massal terhadap masjid di Selandia Baru. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Aceh Anti Terorisme menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (16/3). Mereka mengecam tindakan terorisme penembakan massal terhadap masjid di Selandia Baru yang menewaskan 49 jamaah salat Jumat.
ADVERTISEMENT
Pantauan Acehkini, aksi yang dikawal puluhan aparat kepolisian itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka turut membawa sejumlah poster bertuliskan, "Pemuda Aceh siap memberantas teroris", "Don't kill moslem", dan "Pray for moslem New Zealand".
Koordinator aksi, Agus Imansyah, mengatakan pihaknya mengecam penembakan massal terhadap jamaah di dua masjid di Selandia Baru. Selain itu, dia juga mendesak seluruh pemimpin dunia untuk mengakui bahwa tindakan penembakan di Selandia Baru adalah aksi terorisme.
Aksi demonstrasi di Banda Aceh, Sabtu (16/3), mengecam tindakan penembakan massal di Selandia Baru. Foto: Suparta/acehkini
"Pemimpin dunia harus mengakui bahwa penembakan di Selandia Baru adalah aksi terorisme," kata Agus kepada jurnalis.
Agus menambahkan, pihaknya meminta pelaku penembakan massal dihukum seberat-beratnya. Kepada Pemerintah Selandia Baru, Agus meminta agar memberikan rasa aman bagi seluruh umat muslim yang ada di sana.
ADVERTISEMENT
"Kami juga meminta agar Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam mendorong terciptanya suasana kondusif bagi umat muslim Selandia Baru," tutur Agus.
Para demonstran mendesak pemimpin dunia untuk mengakui bahwa tindakan penembakan di Selandia Baru adalah aksi teroris. Foto: Suparta/acehkini
Agus meminta masyarakat Aceh agar mendoakan seluruh korban dan tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan balasan bagi non-muslim.
"Semoga ke depan tidak ada lagi aksi pembunuhan brutal umat muslim di seluruh dunia atas nama islamophobia," ujar Agus.
Aksi berlangsung selama satu jam. Massa membubarkan diri sekitar pukul 09.55 WIB.
Aparat kepolisian mengawal aksi demonstrasi mengecam tindakan penembakan massal di Selandia Baru, Banda Aceh, Sabtu (16/3). Foto: Suparta/acehkini
Sebagaimana diketahui, aksi teroris Brendon Tarrant menyerang dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3). Dia menembaki warga yang tengah berada di masjid. Penembakan massal itu setidaknya menyebabkan 49 jamaah salat Jumat meninggal dunia dan puluhan orang lainnya luka-luka.[]
Reporter: Habil Razali
ADVERTISEMENT