Revitalisasi Pelayanan, RS Terbesar di Aceh Gelar Simulasi Penanganan Pasien

Konten Media Partner
23 Mei 2021 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelayanan pasien di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pelayanan pasien di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
ADVERTISEMENT
Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh menggelar simulasi pelayanan dan penanganan pasien, sebagai tindak lanjut dari komitmen bersama dalam rangka revitalisasi pelayanan di rumah sakit terbesar Aceh tersebut. Simulasi berlangsung dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Simulasi dipantau langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, Minggu (23/5/2021). Dia mengapresisasi para tenaga media di rumah sakit tersebut yang menunjukkan perubahan. "Alhamdulillah saya sangat gembira melihat semangat awal teman-teman sejawat khususnya dokter ahli, mudah-mudahan semangat ini bisa terus ditingkatkan," katanya.
Sekda Aceh berharap dengan dilakukanya ujicoba tersebut, segala kendala bisa dideteksi dan diselesaikan dengan baik. "Ini harus kita pantau selama 24 jam, besok baru akan ada hasil. Nanti kita evaluasi yang mana bisa dan yang tidak bisa kita toleransi," pungkasnya.
Taqwallah saat meninjau RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Sementara itu, Direktur RSUZA, dr Isra Firmansyah SPA mengatakan simulasi tersebut merupakan tindak lanjut dari komitmen bersama dalam rangka revitalisasi pelayanan dan penanganan pasien di RSUDZA yang sudah dimulai sejak 9 Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Simulasi atau drill tersebut, kata Isra, dilakukan untuk menguji kecepatan waktu respon pelayanan baik oleh dokter ataupun petugas agar tidak terjadi lagi penumpukan pasien atau atrean panjang untuk memperoleh pelayanan kesehatan. "Jadi saat penerimaan pasien masuk baik IGD dan Poliklinik kita hitung timer responnya dari dokter dan petugas pelayanan. Lalu untuk pasien IGD juga dilihat berapa lama penilaian pasien perawatan di IGD, untuk kemudian mendapatkan tindakan lanjutan," ujarnya.
Kemudian pada pemeriksaan penunjang, ujar Isra, seperti laboraturium dan radiologi juga dilakukan hal yang serupa, yaitu menghitung seberapa waktu yang dibutuhkan dalam proses pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
"Jadi ada beberapa titik yang kita lakukan pengujian kecepatan responya, pertama kamar operasi, kemudian ruang rawat inap lalu poliklinik," katanya.
Ruang rawat di RSUDZA Banda Aceh. Foto: Abdul Hadi/acehkini
Simulasi itu, tidak menggunakan probandus atau orang yang berpura-pura menjadi pasien melainkan langsung kepada kasus yang dihadapi, artinya menghitung kecepatan respon itu dilakukan secara langsung.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama 1 minggu ke depan, lalu dilanjutkan dengan evaluasi dan monitoring untuk kemudian menjadi bahan perbaikan guna menyukseskan revitalisasi pelayanan dan penanganan pasien di RSUDZA. []