Rumah Pelajar Korban Pembunuhan di Banda Aceh Dikunjungi Wali Kota

Konten Media Partner
16 Agustus 2019 20:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Banda Aceh bersamalam dengan orang tua almarhum Aris, korban pemnbunuhan sesama pelajar di Banda Aceh. Foto: Humas Banda Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Banda Aceh bersamalam dengan orang tua almarhum Aris, korban pemnbunuhan sesama pelajar di Banda Aceh. Foto: Humas Banda Aceh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali kota Banda Aceh, Aminullah Usman, dan sejumlah pejabat bertakziah ke rumah almarhum Aris Ananda (16) di Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Jumat (16/8). Aris adalah korban pembunuhan sesama pelajar di Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
Aris dikeroyok 7 pelajar pada Minggu (11/8) lalu. Mayatnya ditemukan mengapung dalam posisi telungkup di sungai kawasan Surin, Kecamatan Meuraxa sehari kemudian. Setelahnya, para pelaku dibekuk oleh polisi. Saat ini kasus ini ditangani oleh Kepolisian Resor Kota Banda Aceh.
Di rumah duka, Wali Kota Banda Aceh disambut orang tua almarhum, Idris Ali beserta keluarga. Beberapa perangkat gampong (desa) setempat, dan Camat Kutaraja, Ari Januar turut hadir di sana.
Kepada keluarga korban, Aminullah menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Dia mengaku menyesalkan kasus itu terjadi di saat Banda Aceh baru saja ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai kota aman di Indonesia. "Apalagi Banda Aceh juga baru saja dinobatkan sebagi Kota Layak Anak tingkat Madya," katanya.
Wali Kota Aminullah (tengah) di rumah korban.
"Terlepas dari mayoritas tersangka, merupakan pendatang atau warga dari luar kota, kasus seperti ini tidak boleh terjadi lagi ke depan. Saya berharap kasus almarhum Ananda Aris adalah yang terakhir terjadi di Banda Aceh," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, ia mengajak segenap elemen kota mulai dari orangtua, keluarga, sekolah, pemerintahan mulai dari tingkat gampong hingga kota, hingga aparat keamanan, untuk lebih meningkatkan kepedulian terhadap anak. "Mari kita lebih mawas diri dan lebih care kepada anak-anak kita, amanah paling berharga dari Allah SWT," tutup Wali Kota Aminullah.
Mewakili keluarga korban, Keuchik Gampong Jawa, Mukhlis mengatakan dalam kasus ini pihaknya tidak akan menempuh jalan damai. "Keluarga meminta agar hukum ditegakkan seadil-adilnya," ujarnya.
Sembari proses hukum tetap berjalan, pihak keluarga korban dan warga gampong, juga menunggu para orang tua atau keluarga tersangka untuk datang bertakziah ke rumah duka. “Sejatinya, selama ini tidak ada permasalahan antara orang tua korban dengan para orang tua tersangka," katanya. []
ADVERTISEMENT
Reporter: Adi W