Rusak Sejak 2015, Jembatan Kayu di Pidie, Aceh, Akan Segera Diperbaiki

Konten Media Partner
15 September 2019 11:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa lalui jembatan rusak ke sekolah di Pidie. Foto: Jawahir untuk Acehkini.
zoom-in-whitePerbesar
Siswa lalui jembatan rusak ke sekolah di Pidie. Foto: Jawahir untuk Acehkini.
ADVERTISEMENT
Kondisi jembatan gantung di Gampong Keutapang Aree, Kecamatan Delima, Pidie, Aceh, memprihatinkan dan rusak parah. Jembatan yang biasa dilalui siswa ke sekolah itu rusak sejak 2015 akibat banjir.
ADVERTISEMENT
Merespons hal tersebut, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah T.M. Daud, mengatakan kondisi jembatan tersebut memang rusak parah, karena kemungkinan sudah agak lama tidak diperbaiki. Menurut Fadhlullah, pemerintah Pidie akan segera memperbaiki jembatan tersebut dalam waktu dekat.
Menurutnya, perbaikan jembatan tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Perubahan (APBK-P) Tahun 2019 Kabupaten Pidie.
"Sudah kita anggarkan untuk perbaikan dalam APBK-P tahun 2019. Artinya, dalam waktu dekat akan kita perbaiki. Secara bertahap pasti akan kita perbaiki dan akan kita bangun baru jika belum ada dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat," kata Fadhlullah kepada acehkini, Minggu pagi (15/9).
Fadhlullah TM Daud, Wakil Bupati Pidie. Foto: Suparta/acehkini
Fadhlullah menambahkan pihaknya sudah pernah meninjau ke lokasi. Tetapi, untuk mempercepat perbaikan, dirinya mengaku akan kembali berkunjung ke lokasi jembatan tersebut dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Kami udah pernah melihat dan pasti akan kita tinjau lagi untuk proses percepatan perbaikannya," tutur Fadhlullah.
Fadhlullah tak menampik di Kabupaten Pidie masih banyak tempat yang membutuhkan jembatan gantung, sebab terdapat beberapa jembatan gantung yang kondisinya sudah rusak.
"Jembatan gantung dibutuhkan untuk mendekatkan hubungan antar perkampungan dan membuka keterisoliran perkampungan, serta membuka akses ke wilayah-wilayah pertanian dan perkebunan," ujar Fadhlullah.
Sebelumnya, siswa sekolah dari tiga desa di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Aceh, harus menggunakan jembatan gantung kayu rusak dengan lantai bolong-bolong saat menyeberangi sungai untuk mencapai sekolah. Kondisi jembatan memprihatinkan ini tak pernah diperbaiki sejak rusak pada 2015 akibat diterjang banjir.
Jembatan gantung sepanjang 14 meter yang membelah sungai Krueng Baro. Jembatan ini menghubungkan tiga gampong, yakni Gampong Pante Aree, Keutapang Aree, dan Mesjid Aree di Kecamatan Delima, dengan jalan aspal yang dilintasi angkutan umum.
ADVERTISEMENT
"Selama ini tidak ada yang peduli. Saya sudah sampaikan soal ini ke Bupati Pidie. Saya datang ke rumah dia, tapi belum ada respons," kata Jawahir, Keuchik Gampong Keutapang Aree, kepada acehkini, Sabtu (14/9). []
Reporter: Habil Razali