Satu Ruas Tol Aceh Rampung, Diresmikan Presiden Jokowi Besok

Konten Media Partner
24 Agustus 2020 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat meninjau Tol Aceh, pada 21 Februari 2020 lalu, Foto: Marda Kurnia
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat meninjau Tol Aceh, pada 21 Februari 2020 lalu, Foto: Marda Kurnia
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Indonesia, Joko Widodo direncanakan akan meresmikan beroperasinya jalan Tol Aceh, Selasa besok (25/8/2020). Ruas yang telah selesai dibangun adalah Indrapuri-Blangbintang, atau seksi 4 sepanjang 13,5 kilometer.
ADVERTISEMENT
“Konstruksi telah rampung dan sudah terbit Surat Keputusan Menteri PUPR tentang Penetapan dan Pengoperasian tol ini. Artinya tol sudah melalui tahapan-tahapan untuk pengoperasian dan akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya, dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/8).
Menurutnya, ruas Indrapuri-Blangbintang adalah bagian dari Tol Sigli-Banda Aceh sepanjang 74 kilometer yang terus dipacu pembangunannya. “Dengan rampungnya seksi 4 ini, diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dari Banda Aceh ke Sigli, pun sebaliknya dari Sigli-Indrapuri ke Bandara Udara Internasional Sultan Iskandar Muda yang berada di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar,” kata Budi.
Pengamat Transportasi dari Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Banda Aceh, Prof. Sofyan M. Saleh menyampaikan bahwa kehadiran Tol Sigli-Banda Aceh akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh. “Mempermudah mobilitas masyarakat yang selama ini harus melalui gunung dan sawah dimana secara geometriknya agak berbelok-belok dengan kecepatan rata-rata hanya 60 km/jam,” ujar Sofyan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, jika terhubung secara keseluruhan, Tol Sigli-Banda Aceh akan mempercepat waktu tempuh dan mempermudah akses menuju tempat-tempat strategis di Aceh.
Menurut Sofyan, pembangunan suatu daerah sangat bergantung pada baiknya tata kelola moda transportasi darat, karena pergerakan orang dan barang antar wilayah umumnya menggunakan transportasi darat. Ia menyampaikan bahwa di wilayah Aceh, 95 persen transportasi oleh moda darat atau jalan sedangkan secara nasional 87 persen. []