Sejumlah Sumur Warga 6 Desa di Pidie, Aceh, Kering

Sumur warga di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, mengalami kekeringan sejak sebulan terakhir. Foto: Muhammad Nur untuk acehkini

Sejumlah sumur milik warga enam desa di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, mengalami kekeringan sejak sebulan terakhir. Selama sumur timpas, warga mengeluh kesulitan memperoleh air bersih.

Warga Kecamatan Keumala, Muhammad Nur, menuturkan enam desa yang sumur sudah tak keluar air lagi, yaitu Desa U Gadeng, Kumbang, Meunasah Sagoe, Dayah, Rheng, dan Jijiem. Desa-desa ini berada di sepanjang aliran sungai Krueng Baro, yang debit airnya juga berkurang karena memasuki musim kemarau.

"Hampir semua sumur di rumah warga yang berada di sepanjang sungai mengalami kekeringan. Ini diduga akibat dasar sungai yang sudah dalam karena pengerukan galian C," katanya kepada acehkini, Rabu (12/8).

Sumur warga di Kabupaten Pidie, Aceh, mengalami kekeringan. Foto: Muhammad Nur untuk acehkini

Selain itu, Muhammad Nur menduga sumur warga kering menyusul debit air sungai yang berkurang karena ditampung untuk pasokan air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Ia berharap agar pemerintah punya solusi untuk mengatasi permasalahan ini.

"Selama sumur kering, kami mencari air bersih ke sumur orang lain yang belum kering, itu pun sudah sedikit airnya," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud, mengatakan Pemkab Pidie akan mengkaji lebih mendalam mengenai penyebab kekeringan sumur warga di Kecamatan Keumala.

"Setelah diketahui penyebabnya secara detail maka akan mempermudah Pemerintah Daerah mengambil langkah-langkah penanganan selanjutnya yang menjamin solusi terbaik bagi warga," ujarnya kepada acehkini.

Sumur warga di Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, Aceh, mengalami kekeringan sejak sebulan terakhir. Foto: Muhammad Nur untuk acehkini

Fadhlullah mengaku akan menugaskan Satuan Perangkat Kerja Kabupaten (SKPK) terkait untuk melihat kekeringan sumur tersebut lebih dekat dan menganalisanya.

"Salah satu hal yang menjadi fokus kajian adalah aktivitas penambangan galian C di banyak tempat sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Baro dan dampaknya terhadap air tanah di perkampungan di sekitar sungai tersebut," tuturnya.

Selain itu, Fadhlullah menyebut akan mengkaji mengenai tingkat intensitas curah hujan dalam beberapa bulan terakhir dan dampaknya terhadap kondisi air tanah.[]