Sidak Rumah Sakit Jiwa, DPR Aceh Temukan Belatung di Mobil Angkut Makanan Pasien

Konten Media Partner
12 November 2022 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil box pengangkut makanan pasien RSJ Banda Aceh tidak higienis. Foto: dok. Falevi
zoom-in-whitePerbesar
Mobil box pengangkut makanan pasien RSJ Banda Aceh tidak higienis. Foto: dok. Falevi
ADVERTISEMENT
Inspeksi mendadak alias Sidak dilakukan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh, Sabtu (12/11/2022). Dalam kegiatan tersebut, anggota dewan menemukan masalah higienisnya makanan untuk pasien.
ADVERTISEMENT
“Sangat tidak higienis, ada ulat (belatung) di mobil box pengangkut makanan untuk pasien,” kata M Rizal Falevi Kirani, Ketua Komisi V DPR Aceh, didampingi anggotanya Tarmizi dan pejabat RSJ Banda Aceh.
Falevi sendiri mengakui ikut melihat mobil box pembawa makanan yang sedang parkir. Dia meminta pintu belakang mobil dibuka, lalu mendapati belatung di sela-sela lantai box mobil yang tidak dibersihkan. “Baunya busuk menyengat,” katanya.
Padahal sebelumnya, dia ikut mencicipi makanan yang disediakan untuk pasien. “Kalau tahu begini kondisinya, gak mau mencicipi tadi,” ujarnya.
Para anggota DPR Aceh turut merasakan menu makanan yang diberikan kepada pasien penderita gangguan jiwa. Hasilnya Ada makanan yang terlalu asin, ada juga yang dinilai kurang matang. Pihak ketiga sebagai pemasok makanan, juga tidak memenuhi semua menu yang disarankan oleh dokter.
ADVERTISEMENT
“Seperti temuan, di menu harusnya ada jeruk, tetapi yang diberikan pisang. Pihak ketiga ini tidak professional, ini akan menjadi catatan bagi kami,” kata Falevi.
Ketua Komisi V DPR Aceh, M Rizal Falevi Kirani (tengah). Foto: dok. Falevi
Pihaknya meminta Pemerintah Aceh untuk serius dalam memenangkan tender pihak ketiga dalam melayani makanan bagi Rumah Sakit Jiwa tersebut. “Harusnya higienis, dan dapurnya juga harus mendukung, ini menjadi salah satu fokus kita. Harus masuk asupan gizi dan makanan sebagai terapi seperti saran dokter,” katanya.
Kata Falevi sesuai pengakuan pihak RSJ Banda Aceh, persoalan makanan ini sudah berkali-kali diperingatkan kepada penyedia makanan untuk pasien. Ini pula yang membuat Komisi V DPR Aceh melakukan Sidak ke sana.
“Kami akan panggil mereka dalam rapat kerja Senin mendatang. Ini menjadi catatan kita bahwa katering di Rumah Sakit Jiwa harus dievaluasi,” tegas Falevi.
ADVERTISEMENT
Selain terkait makanan, Komisi V DPR Aceh juga menemukan beberapa infrastruktur bangunan di rumah sakit tersebut yang mulai keropos dan membutuhkan rehabilitasi. Mereka menemukan banyak pasien yang dirawat dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi, budaya, narkoba, serta pasien kambuhan yang telah menjalani perawatan selama belasan tahun.
DPR Aceh akan berkoordinasi dengan pihak terkait dalam meminimalisir angka gangguan kejiwaan di Aceh agar tidak terus berulang pada orang yang sama. Salah satu cara yang akan ditempuh yaitu mengadakan koordinasi dengan Bappeda, Dinas Sosial, Baitul Mal, Dinas Kesehatan, dan Dinas Tenaga Kerja serta Biro Isra untuk mengintegrasikan pola penanganan pasien kambuhan.
Anggota DPR Aceh melakukan Sidak ke RSJ BAnda Aceh. Foto: dok. Falevi
Saat ada pasien yang telah dinyatakan sembuh oleh RSJ, maka Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan dinas terkait lainnya mau menampung mereka guna dilatih, hingga diberikan modal usaha. Pasien nantinya dapat bekerja dengan baik, tidak perlu merasa minder di tengah-tengah masyarakat.
ADVERTISEMENT
Wadir Pelayanan RSJ Banda Aceh, drg Sarifah Yessi, M.Kes, mengakui ada beberapa kasus baru Orang Dengan Gangguan Kejiwaan (ODGJ) yang terpengaruh oleh faktor adiksi dan dirawat di rumah sakit tersebut.
“Jika dulunya masalah internal atau masalah sosial di dalam keluarga, tapi ini hari sudah banyak terpengaruh globalisasi. Ada kasus yang berhubungan dengan adiksi non zat seperti kecanduan game, pornografi, dan lainnya,” jelasnya. []