Tangkal Potensi Radikalisme dengan Kearifan Lokal

Konten Media Partner
12 Maret 2020 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi menangkal radikalisme di Aceh. Dok. FKPT Aceh.
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi menangkal radikalisme di Aceh. Dok. FKPT Aceh.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Letkol Setyo Pranowo, mengatakan hasil penelitian yang dilakukan pihaknya di seluruh Indonesia, potensi radikalisme di Aceh cukup tinggi.
ADVERTISEMENT
"Namun potensi radikalisme di Aceh itu dapat ditangkal penguatan kearifan lokal yang dijalankan masyrakat," Kata Setyo Pranowo saat membuka acara Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia (Ngopi Coi) yang digelar FKPT Aceh di Hotel D'Pade, Lampeuneurut, Aceh Besar, Rabu (11/3).
Untuk itu Pranowo meminta kepada seluruh masyarakat dan aparatur pemerintah dari berbagai tingkatan hingga desa untuk terus bersinergi guna menangkal pengaruh-pengaruh radikal yang merusak, dan bukan semata menjadi tanggungjawab pihak keamanan.
"Untuk menangkal radikalisme dan terorisme harus menjadi tanggungjawab bersama, masyarakat, aparatur desa, media, dan juga pengguna medsos," kata Pranowo.
Menurutnya, perkembangan teknologi informasi yang pesat dibanding dengan perkembangan masyarakat, maka perlu sinergitas untuk penanggulangannya. Paling tidak, dimulai dengan menjaga keluarga. “Pertanyaannya, apakah kepala keluarga sudah melek dengan perkembangan teknologi telekomunikasi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Pranowo juga menyebut, BNPT yakin penanggulangan pengaruh radikalisme dan terorisme di Aceh bisa ditangkal, apalagi komposisi pengurus FKPT Aceh sangat solid dan memahami persoalan. "Saya melihat komposisi kepengurusan FKPT Aceh solid, dan kita harapkan terus bisa bersinergi dengan masyarakat dan semua elemen masyarakat dalam pencegahan pengaruh radikal dan terorisme," kata Prasetyo.
Ilustrasi Teroris. Foto: ShutterStock
Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Aceh Dr. Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, pada kesempatan itu menyampaikan bahwa FKPT Aceh menjadi salah satu FKPT terbaik di Indonesia, punya kinerja baik, bahkan selalu mendapat peringkat 3 besar secara nasional.
"FKPT Adalah Mitra Strategis Badan Nasional Penenganggulangan Terorisme (BNPT) yang ada di Daerah. Sejauh ini ada 32 FKPT di Indonesia. Aceh menjadi Perhatian Khusus, Karena FKPT Aceh kerap menjadi 1, 2 dan 3 terbaik dalam kepengurusannya," kata Kamaruzzaman.
ADVERTISEMENT
Tampil Sebagai pembicara pada acara Ngopi Coy, Korban Bom JW Marriot, Febby Firmansyah, dan Kabid Komunikasi Media, Hukum, dan Humas FKPT Aceh, Wiratmadinata.
Diskusi ikut dihadiri oleh Kaban Kesbangpol Aceh, Mahdi Efendi, Perwakilan Polresta Banda Aceh, Dandim 0101 Banda Aceh, kalangan media, kampus, dan pengguna aktif media sosial. []