Temui Wali Nanggroe Aceh, Dubes Belgia Berniat Datangkan Investor

Konten Media Partner
27 Februari 2020 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Nanggroe Aceh menyerahkan cindera mata kepada Dubes Belgia. Dok. LWN
zoom-in-whitePerbesar
Wali Nanggroe Aceh menyerahkan cindera mata kepada Dubes Belgia. Dok. LWN
ADVERTISEMENT
Duta Besar (Dubes) Belgia untuk Indonesia, Mr. Stephane De Loecker melakukan pertemuan khusus dengan Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haytar, Kamis (27/2/2020) di Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
Stephane mengakui baru pertama kali ke Aceh. Tujuannya melihat langsung kondisi kekinian Aceh, dan mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai daerah yang pernah dilanda konflik berkepanjangan dan musibah tsunami, serta rencana investasi.
Dalam pertemuan khusus itu, Wali Nanggroe dan Stephane tampak berbincang akrab layaknya kawan karib. “Sebelumnya saya telah bertemu Wali Nanggroe di Jakarta beberapa waktu lalu, beliau mengundang saya untuk datang langsung ke Aceh, dan hari ini saya ada disini,” kata Stephane usai pertemuan.
Stephane mengaku sudah lama mengenal Aceh lewat literasi, khususnya tentang konflik dan musibah tsunami. Ia mengungkapkan rasa terimakasih atas penerimaan oleh Wali Nanggroe, serta informasi yang disampaikan langsung kepada dirinya, baik dari sisi politik, ekonomi, dan pembangunan Aceh.
ADVERTISEMENT
“Hal yang paling penting (adalah) 15 tahun lalu telah ditandatangani kesepakatan damai antara Pemerintah Indonesia dengan Aceh (GAM) setelah konflik yang panjang. Dan sekarang kita bisa melihat situasi yang seimbang dibanding 15 tahun lalu,” kata Stephane. Kesepakatan yang dikenal dengan MoU Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005.
Dia menambahkan, telah diinformasikan oleh Wali Nanggroe terkait hal-hal yang dapat dilakukan kerja sama di Aceh. Ia mengaku akan mendiskusikan lebih lanjut lagi tentang apa yang bisa diimplementasikan ke depan.
“Kami memikirkan bagaimana caranya orang-orang dari Belgia dan Eropa (umumnya) untuk datang ke Aceh sebagai investor. Mencari tahu apa project yang bisa dibawa ke Aceh,” tambah Stephane.
Wali Nanggroe menyambut kedatangan Dubes Belgia. Dok. LWN
Sementara itu Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Al Haytar mengatakan, kedatangan Dubes Belgia ke Aceh merupakan suatu penghargaan yang sangat besar. “Supaya keadaan Aceh yang sebenarnya dapat diketahui oleh dunia. Karena kadang-kadang orang di luar negeri merasa agak ragu-ragu datang (berinvestasi) ke Aceh. Jadi hari ini beliau bisa melihat bagaimana kondisi sebenarnya di Aceh,” ujar Wali Nanggroe.
ADVERTISEMENT
Kepada Stephane, Wali Nanggroe menjelaskan secara detail mulai dari proses terjadinya MoU Helsinki, jalannya perdamaian dan politik antara Aceh dengan Jakarta selama 15 tahun terakhir, serta perkembangan terkini kondisi Aceh dari berbagai sisi.
Usai pertemuan, kepada Wali Nanggroe, Stephane mengutarakan bahwa besok dirinya akan berkunjung ke Sabang untuk melihat langsung keindahan alam pulau paling barat Indonesia tersebut. “Mari saya katakan kepada seluruh orang Aceh, kalian memiliki alam yang indah yang dapat dinikmati setiap saat. Dan memiliki kopi terbaik di dunia,” kata Stephane tersenyum. []