Tim SAR Aceh Evakuasi WN Filipina Kru Kapal Kargo yang Sakit dari Tengah Laut

Tim SAR Gabungan di Aceh menggunakan crane untuk mengevakuasi WN Filipina kru kapal kargo Ivestos X yang sakit dari tengah laut dalam pelayaran dari China menuju Afrika Selatan. Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang kru kapal kargo Ivestos X berbendera Liberia yang sakit dari tengah laut di kawasan perairan Desa Meulingge, Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (16/11). Kru bernama Joseph Rey G Boston, warga negara Filipina itu terpaksa harus dievakuasi ke Banda Aceh karena mengalami gejala pusing dan muntah serta tekanan darah tidak normal.

Kepala Kantor Basarnas Banda Aceh, Budiono, menyampaikan kegiatan evakuasi medis (medivac) itu dilakukan pihaknya setelah menerima informasi pemilik kapal kargo pada Senin (15/11) pukul 22.50 WIB. Pemilik MV Ivestos X menyampaikan ada satu krunya yang bmerlayar dari China menuju Afrika Selatan mengalami sakit dan meminta untuk segera dievakuasi.

Basarnas Banda Aceh kemudian melakukan koordinasi dengan agen Pelni, KKP, Imigrasi, KSOP dan seluruh unsur yang akan terlibat dalam pelaksanaan medivac dan menentukan titik evekuasi.

"Pukul 12.00 WIB korban berhasil dievakuasi menggunakan crane ke KN SAR Kresna 232 dari Kapal MV Ivestos X dengan kondisi selamat," ujar Budiono dalam keterangannya, Selasa siang.

Petugas SAR Banda Aceh mengenakan APD untuk mengevakuasi WN Filipina kru kapal kargo Ivestos X yang sakit dari tengah laut. Foto: Dok. Basarnas Banda Aceh

Ia mengatakan, selanjutnya WN Filipina kru kapal kargo yang mengalami gejala pusing dan muntah dengan tekanan darah tidak normal itu dievakuasi ke Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh.

"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh kemudian dilakukan tes swab antigen dengan hasil negatif. Berikunya korban dibawa menuju ke RSUDZA Banda Aceh menggunakan ambulans Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh," kata Budiono.

Kegiatan medivac terhadap kru kapal kargo tersebut, dilakukan petugas Basarnas Banda Aceh bersama unsur SAR lainnya dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) karena masih masa pandemi COVID-19.