TNI AL Perketat Patroli di Selat Malaka untuk Cegah Migrasi Ilegal

Konten Media Partner
9 Juli 2020 21:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangkalan TNI AL Lhokseumawe saat melakukan patroli di perairan Selat Malaka menggunakan KAL Bireuen I-1-70, Kamis (9/7). Foto: Dok. Lanal Lhokseumawe
zoom-in-whitePerbesar
Pangkalan TNI AL Lhokseumawe saat melakukan patroli di perairan Selat Malaka menggunakan KAL Bireuen I-1-70, Kamis (9/7). Foto: Dok. Lanal Lhokseumawe
ADVERTISEMENT
Pangkalan TNI AL (Lanal) Lhokseumawe di bawah Komando Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan, Koarmada l terus memperketat pengawasan wilayah dengan patroli keamanan laut menyisir perairan Selat Malaka, Kamis (9/7). Operasi difokuskan untuk mencegah kegiatan keluar masuk migrasi Warga Negara Indonesia (WNI) atau Warga Negara Asing (WNA).
ADVERTISEMENT
Patroli keamanan laut tersebut dipimpin langsung Komandan Lanal Lhokseumawe, Letkol Laut (P) Muhammad Dimmy Oumry, dengan menggunakan Kapal Angkatan Laut (KAL) Bireuen I-1-70. Ia menyebut, pengetatan patroli dilakukan sebagaimana instruksi Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I, Laksda TNI Ahmadi Heri P, mengenai pemutusan mata rantai pandemi COVID-19.
"Lanal Lhokseumawe yang geografi lautnya berbatasan langsung dengan negara tetangga menggelar operasi penyekatan laut. Operasi difokuskan untuk mencegah kegiatan keluar masuk migrasi WNI atau WNA," ujar Dimmy dalam keterangannya, Kamis (9/7).
Danlanal Lhokseumawe, Letkol Laut (P) Muhammad Dimmy Oumry, memimpin langsung patroli keamanan laut di Selat Malaka. Foto: Dok. Lanal Lhokseumawe
Dimmy menyampaikan, kegiatan operasi tersebut menyisir garis pantai sepanjang wilayah kerja mulai dari perairan Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa sampai Seruway, Aceh Tamiang. Patroli laut juga untuk mengantisipasi penyeludupan senjata, narkoba, imigran ilegal, serta perompakan di laut.
ADVERTISEMENT
"Selat Malaka merupakan choke point yang sangat strategis jalur pelayaran, di samping itu juga menjadi jalur perdagangan internasional yang memiliki lalu lintas terpadat. Namun, kondisi tersebut sangat rentan terhadap aksi kejahatan perompakan dan pembajakan," sebutnya.
Selain itu, Dimmy mengimbau kepada warga Lhokseumawe dan sekitarnya agar menghindari untuk melakukan migrasi ke negara tetangga atau membantu pelintasan warga negara asing (WNA) karena dapat mengganggu pencegahan pandemi COVID-19.
Patroli keamanan laut yang dilakukan Pangkalan TNI AL Lhokseumawe di Selat Malaka, Kamis (9/7). Foto: Dok. Lanal Lhokseumawe
Ia menyebut, seperti kejadian beberapa waktu lalu atas kasus KM Nelayan 2017.811 yang mengangkut WNA di perairan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara dapat dijadikan pelajaran berharga bagi warga Lhokseumawe maupun sekitarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap kemitraan dan sinergitas dari semua komponen masyarakat dan instansi terkait lainnya dengan Lanal Lhokseumawe dalam pencegahan berbagai potensi pelanggaran melalui jalur laut, sebagai salah satu upaya menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat dari berbagai ancaman yang datang dari luar.
ADVERTISEMENT
"Operasi yang digelar Lanal Lhokseumawe dapat berhasil kalau terjalin kemitraan yang baik dengan masyarakat. Tentu sebelumnya dengan instansi terkait," sebut Dimmy.