Tradisi Meugang di Aceh: Kerbau atau Sapi, Beda Wilayah Lain Selera

Konten Media Partner
4 Mei 2019 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual di Pasar Peunayong, Banda Aceh, mengupas daging di kepala sapi. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Penjual di Pasar Peunayong, Banda Aceh, mengupas daging di kepala sapi. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Meugang diperingati secara serentak dan merata di seluruh Aceh selama dua hari menjelang Ramadan. Soal selera, ada sedikit perbedaan antara masyarakat di wilayah pesisir Aceh dengan masyarakat di dataran tinggi Gayo.
ADVERTISEMENT
Masyarakat di pesisir utara dan timur Aceh lebih menyukai daging sapi, sedangkan di dataran tinggi Gayo menyukai daging kerbau. Sementara itu, warga di pesisir barat dan selatan Aceh menyukai keduanya.
Di dataran tinggi Gayo ada tiga kabupaten, Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. Pada hari meugang pertama, warga di tiga kabupaten itu berbondong-bondong menuju pasar untuk membeli daging. Seperti halnya yang terlihat di Pasar Inpres Pondok Baru, Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh.
Pedagang berjejer menjajakan daging jualannya yang digantung pada kayu di lapak-lapak penjual daging yang khusus berjualan pada hari meugang. Soal pilihan daging, seperti yang telah dibahas, masyarakat Gayo lebih banyak memilih daging kerbau.
Lihat video suasana di Pasar Inpres Pondok Baru, Bener Meriah, di bawah ini:
ADVERTISEMENT
“Rasanya sama saja, cuma beda tekstur dagingnya, orang Gayo lebih populer dengan daging kerbau karena mungkin di sini banyak yang pelihara kerbau daripada sapi,” kata Aman Syuhada, warga Bener Meriah, Sabtu (4/5).
Di Gayo, daging kerbau diolah dan dimasak sesuai selera masing-masing, seperti dibuat rendang, jantar lumu (masakan khas Gayo, bersantan dan menggunakan sayur batang talas), kekolet (kikil kulit kerbau).
“Kalau kekolet-nya banyak bisa dibuat, bisa cicah kikil (sejenis sambal), bisa di-asam jeng, atau direndang,” tambah Aman Syuhada.
Daging kerbau dijual di Pasar Inpres Pondok Baru, Kabupaten Bener Meriah. Foto: Windy Phagta/acehkini
Sementara di Banda Aceh, serta wilayah pesisir utara, dan timur Aceh, warga lebih menyukai daging sapi dan mereka membelinya di lapak-lapak daging dadakan saat meugang. Kendati begitu, daging kerbau juga dijual dalam jumlah sedikit.
ADVERTISEMENT
“Saya lebih senang konsumsi daging sapi, di sini semuanya menjual daging sapi,” kata Azhar, seorang warga saat membeli daging di Pasar Ulee Kareng, Banda Aceh.
Di Banda Aceh dan Aceh Besar, warga memasak daging dengan ragam olahan, seperti rendang aceh, kari aceh, sampai sie reuboh (daging rebus) yang tahan disimpan berhari-hari. []
Daging sapi di lapak daging meugang Pasar Ulee Kareng, Banda Aceh. Foto: Adi Warsidi/acehkini
Reporter: Windy Phagta, Adi W