UNHCR Lapor ke Gubernur Aceh, Soal Penanganan Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe

Konten Media Partner
8 Januari 2021 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pengungsi Rohingya saat menjalani pemeriksaan sebelum masuk camp penampungan. Foto: Zikri M/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Para pengungsi Rohingya saat menjalani pemeriksaan sebelum masuk camp penampungan. Foto: Zikri M/acehkini
ADVERTISEMENT
Perwakilan UNHCR, UNICEF, JRS, Yayasan Geutanyoe dan KontraS Aceh melakukan audensi dengan Gubernur Aceh, membicarakan kondisi terkini penanganan pengungsi Rohingya di Lhokseumawe. Pertemuan berlangsung di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (7/1/2020).
ADVERTISEMENT
Perwakilan UNHCR, Muhammad Rafki, kepada Gubernur Aceh menjelaskan kondisi pengungsi di lokasi penampungan Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, sudah sangat baik. “Sebanyak 30 unit shelter telah dibangun di sana sebagai tempat hunian pengungsi,” katanya.
Menurut Rafki, di lokasi ini menampung 134 orang pengungsi asal Rohingya, sebanyak 56 di antaranya adalah anak-anak. Para pencari suaka tersebut sebelumya terdampar di Aceh dalam dua gelombang, pada 24 Juni 2020 dan 7 September 2020.
Selain membantu para pengungsi tersebut, kata Rafki, pihaknya juga turut memberdayakan masyarakat lokal di kawasan itu dengan menggelar pelatihan kerja. Kemudian juga membantu membangun fasilitas pendukung di masjid serta menyumbang untuk Puskesmas dan Posyandu setempat.
ADVERTISEMENT
Rafki juga menyampaikan, pihaknya selalu siap dalam membangun kerja sama dan membantu menangani kasus pengungsian di masa depan.
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengapresiasi kinerja organisasi-organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan dan sosial dalam keterlibatan mereka menangani pengungsi Rohingya di Aceh.
Nova mengatakan, Pemerintah Aceh dalam menangani kasus ‘manusia perahu’ yang kerap terdampar di perairan Aceh selalu berpedoman pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri.
“Selalu berpedoman pada ketentuan yang ada, di mana kebijakan terkait hal itu adalah wewenang pusat,” ujarnya.
Perwakilan UNHCR menyerahkan laporan penanganan pengungsi Rohingya kepda Gubernur Aceh. Foto: Humas Aceh
Namun, kata Nova, atas dasar kemanusiaan Pemerintah Aceh selama ini telah berbuat banyak dalam membantu orang-orang yang terdampar di perairan Aceh. “Kami juga sangat menghargai apa yang sudah dilakukan para pihak,” kata Gubernur Nova.
ADVERTISEMENT
Perwakilan organisasi kemanusiaan yang hadir menemui Gubernur Nova, adalah Muhammad Rafki dari UNHCR, Oemardi dari UNICEF, Iswantara Adi Nugraha dari JRS, Iskandar dan Chalik Mawardi dari Geutanyoe, serta Hendra dari KontraS Aceh. []