Universitas Syiah Kuala Belum Bebas Sampah

Konten Media Partner
7 Maret 2019 20:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa menggelar gotong royong untuk membersihkan sampah di lingkungan kampus Unsyiah, Kamis (7/3). Foto: Humas Unsyiah
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa menggelar gotong royong untuk membersihkan sampah di lingkungan kampus Unsyiah, Kamis (7/3). Foto: Humas Unsyiah
ADVERTISEMENT
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) belum bebas sampah. Kampus terbesar di Aceh itu menargetkan dalam tahun ini, bebas sampah. Demikian disampaikan Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Samsul Rizal dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Asrama Mahasiswa Unsyiah, Darussalam, Kamis (7/1)
ADVERTISEMENT
Samsul menegaskan, Unsyiah terus berupaya menghadirkan lingkungan bersih dan asri. Hal ini dimulai dengan pengelolaan sampah yang tepat. Selain itu, Unsyiah juga menyediakan tong sampah sesuai jenis sampah, mendirikan bank sampah, melakukan penghijauan lingkungan, serta terus mengedukasi seluruh civitas akademika untuk membuang sampah pada tempatnya.
Bahkan, saat ini Unsyiah telah memiliki relawan Pelopor Peduli Sampah yang selalu berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Para relawan ini bertugas memilah-milih sampah serta mengedukasi masyarakat.
Mahasiswa membersihkan sampah di sekitar Tugu Darussalam, Kamis (7/3). Foto: Humas Unsyiah
“Menjaga lingkungan adalah hal penting dalam kehidupan, terlebih lagi Aceh merupakan daerah syariat Islam. Selain menjadikan lingkungan bersih dan asri, juga menciptakan kenyamanan dalam belajar,” katanya.
Menurutnya, menjaga lingkungan bukan hanya ditunjukkan dalam bentuk kepedulian terhadap sampah. Akan tetapi, melakukan penghematan energi yang dimulai dari hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari juga penting. Seperti mematikan lampu di siang hari, menggunakan air conditioner secara tepat, serta penghematan dan penggunaan air secara baik.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan gotong royong massal yang melibatkan ratusan mahasiswa asrama Unsyiah yang tergabung dalam Mahasiswa Asrama Peduli Alam dan Lingkungan Sekitar (Mapalus) serta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unsyiah. Gotong royong ini dipusatkan di lima titik, yaitu asrama mahasiswa, Lapangan Tugu, Masjid Jamik, Gelanggang Mahasiswa, dan lingkungan Ruang Kuliah Umum (RKU).
Rama Herawati, penggiat lingkungan dari DWP Unsyiah, mengatakan Hari Peduli Sampah Nasional bukan hari euforia, melainkan keprihatinan. Peringatan, untuk mengenang peristiwa di Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005 silam.
Saat itu terjadi ledakan gas metana pada tumpukan sampah. Akibatnya lebih dari 100 jiwa menjadi korban karena longsoran sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah. “Kegiatan hari ini merupakan lanjutan dari gerakan peduli sampah yang telah dilakukan Unsyiah selama ini,” jelasnya.
Mahasiswa Unsyiah membersihkan sampah. Kampus tersebut menargetkan bebas sampah tahun ini. Foto: Humas Unsyiah
Rama juga menambahkan, sebelum kegiatan ini berlangsung pihaknya juga telah mengedukasi mahasiswa Bidikmisi dan mahasiswa Afirmasi yang kuliah di Unsyiah. Edukasi ini terkait dengan pengelolaan sampah, sehingga diharapkan saat mereka kembali ke kampung halamannya menjadi pelopor peduli sampah. []
ADVERTISEMENT
Reporter: Adi Warsidi