Wali Kota Banda Aceh: Tak Miliki HP Menjadi Kendala Belajar Online

Konten Media Partner
8 Oktober 2020 10:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi siswa belajar daring. Foto: acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi siswa belajar daring. Foto: acehkini
ADVERTISEMENT
Di tengah meningkatnya kasus corona di Kota Banda Aceh, seluruh sekolah masih memberlakukan proses belajar dalam jaringan (daring) bagi siswanya. Ditemui sejumlah kendala dapat proses belajar online tersebut.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, mengatakan sebanyak 33 ribu lebih siswa di Banda Aceh tidak bisa belajar di sekolah sejak COVID-19 mewabah pada Maret 2020. Sistem daring dijalankan, dengan memakai sejumlah aplikasi seperti zoom, e-belajar, google classroom, whatsApp, dan lainnya.
“Dalam perjalanannya, sistem daring juga memiliki sejumlah kendala,” katanya dalam rapat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh, Rabu (7/10/2020).
Sejumlah kendala yang dibahas bersama, salah satunya terkait keluarga miskin yang terkendala karena tidak memiliki handphone (HP) maupun laptop untuk mendukung pendidikan anaknya. Wali Kota memberikan arahan-arahan untuk solusi pemecahannya dalam rangka meningatkan kualitas belajar daring.
Aminulah meminta Dinas Pendidikan untuk mengkaji kemungkinan memberikan bantuan HP android dan kouta internet untuk murid atau siswa dari kalangan keluarga miskin. “Tidak memiliki perangkat seperti HP dan kouta internet menjadi kendala dari sistem belajar online. Karena tidak semua orang tua mampu membelikan HP untuk anaknya, apalagi dalam sebuah keluarga memiliki tiga hingga empat anak usia sekolah SD hingga SMP,” katanya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kalaupun nanti bantuan perangkat HP bisa dianggarkan lewat APBK Banda Aceh, akan bersifat pinjam pakai. “Kita tidak bisa prediksi kapan pandemi akan berakhir. Untuk antisipasi, mungkin bisa kita anggarkan bantuan untuk HP dan kuota internet di tahun depan,” kata Wali Kota.
Walikota Banda Aceh, Aminullah Usman memimpin rapat kendala belajar online. Foto: Humas Banda Aceh
Rapat juga membahas kesulitan orang tua dalam mendampingi anak-anak belajar. Karena tidak semua orang tua selalu berada di rumah saat daring berlangsung. Kendala lain, tidak semua orang tua murid memahami cara menggunakan aplikasi.
Wali Kota mengarahkan agar Dinas Pendidikan meminta para guru meningkatkan pengawasan kepada peserta didik, memastikan siswa tetap berada di depan perangkat mengikuti daring hingga selesai meski tidak ada orang tua yang mendampingi.
Sekolah juga disarankan menyiapkan konsep-konsep daring yang lebih kreatif agar siswa tidak jenuh mengikuti proses belajar jarak jauh. “Saat seperti ini kreatifitas guru sangat dibutuhkan agar proses belajar daring merasa menyenangkan bagi siswa,” pinta Aminullah Usman. []
ADVERTISEMENT