Warga Keracunan Gas di Aceh Timur: 14 Masih Dirawat, Sisanya Berangsur Pulih

Konten Media Partner
10 April 2021 15:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro mengecek kondisi seorang bayi yang ikut harus dirujuk ke rumah sakit diduga akibat keracunan gas, Jumat (9/4). Foto: Polres Aceh Timur
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Aceh Timur AKBP Eko Widiantoro mengecek kondisi seorang bayi yang ikut harus dirujuk ke rumah sakit diduga akibat keracunan gas, Jumat (9/4). Foto: Polres Aceh Timur
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 65 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, diduga keracunan gas bersumber dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka, pada Jumat (9/4). Hingga kini, 14 orang masih mendapat penanganan medis, sementara sisanya berangsur pulih diperbolehkan pulang.
ADVERTISEMENT
"Kemarin yang berdampak parah sembilan orang, hari ini bertambah menjadi 14 orang. Sedangkan yang lain sudah sehat, sudah kembali," kata Ashadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, kepada acehkini, Sabtu (10/4).
Korban mengalami sesak napas, mual, pusing, dan muntah-muntah. Menurut Ashadi, dari total korban yang masih dirawat, 13 orang di antaranya ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur. Sedangkan satu orang dengan kondisi kritis dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh.
Petugas BPBD mengosongkan Desa Panton Rayeuk T. Semua masyarakat dievakuasi ke Kantor Camat Banda Alam untuk menghindari paparan gas, Jumat (9/4). Foto: Dok. BPBD Aceh Timur
Setelah keracunan tersebut, kemarin, BPBD Aceh Timur mengosongkan Desa Panton Rayeuk T. Semua masyarakat dievakuasi ke Kantor Camat Banda Alam untuk menghindari paparan gas. "Ada 250 jiwa yang kami ungsikan," ujar Ashadi.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, keracunan gas di Aceh Timur itu bermula ketika pada Jumat (9/4) pagi warga Desa Panton Rayeuk T menghirup udara yang diduga ada sebaran gas dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka di kawasan itu. Sejumlah warga pun mengeluh pusing, mual, dan muntah.
VP Relations & Security Medco E&P Indonesia, Arif Rinaldi, dalam keterangan resminya menyampaikan, sumur AS-11 saat ini sedang dalam proses perawatan rutin. Perusahaan telah menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4) pagi.