news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Te Extraño, Mexico! Saya Rindu!

Konten dari Pengguna
6 Juli 2018 3:31 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari JURY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Meksiko itu ngangenin.
Itulah kesan yang saya dapat setelah meninggalkan Meksiko satu setengah tahun lalu, setelah menyelesaikan masa tugas penempatan (posting) pertama saya sebagai diplomat di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Mexico City.
ADVERTISEMENT
Saya masih ingat bagaimana rasanya pertama kali menginjakkan kaki di tanah Meksiko. Penerbangan panjang dan melelahkan selama hampir 30 jam dari Indonesia membuat saya sempat gamang dan bertanya-tanya, seperti apa rasanya tinggal di Meksiko.
Saya hanya mengenal Meksiko dengan topi sombrero dan Thalia dari telenovela “Marimar” dan “Maria Mercedes”. Tidak heran, nyali saya sempat ciut ketika melihat berita dari televisi dan media online, Meksiko sering dikaitkan dengan kartel narkoba dan senjata ilegal yang mengakibatkan maraknya kejahatan seperti penculikan dan pembunuhan.
Tetapi, saya kembali mengingat bahwa ini tugas dari negara dan saya telah menyatakan siap ditempatkan di negara manapun. Maka, seraya menapakkan langkah di Bandara Benito Juárez Meksiko di bulan Januari 2014, saya merapal doa di dalam hati, “Mexico, please, be nice to me.”
ADVERTISEMENT
Puji Tuhan, doa saya terkabul.
Tiga tahun menjadi “penduduk” di Meksiko, saya bisa mengatakan negara ini tidak se-seram yang Anda bayangkan. Meksiko termasuk memiliki tingkat keamanan yang cukup baik, sepanjang kita selalu waspada dan memperhatikan peringatan dari Pemerintah setempat. Selebihnya, negara paling maju di Amerika Tengah dan Latin ini punya banyak sekali hal menarik untuk dinikmati.
Yuk, sekalian bernostalgia, saya ingin memperkenalkan Anda dengan 3 (tiga) hal tentang Meksiko yang membuat saya betah tinggal disana:
Orang Meksiko itu Ramah
Dari semua negara yang pernah saya kunjungi, Meksiko adalah negara dengan penduduk paling ramah dan sopan. Negara ini masuk dalam daftar the most welcoming countries dalam hal penerimaan terhadap orang asing (ekspatriat).
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu! (1)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: https://landbblog.wordpress.com/2011/05/01/happy-labor-day/
ADVERTISEMENT
Keramahan itu jelas terlihat dari cara saling memberi salam yang telah menjadi kebiasaan orang Meksiko, termasuk kepada orang asing. Kemanapun dan dimanapun, Anda akan menerima senyum mengembang dan sapaan ramah dari penduduk setempat, seperti:
Selain mengucapkan salam, mereka juga senang mendoakan hal baik untuk Anda. Jadi, jangan kaget ketika seseorang yang tidak Anda kenal mengucapkan “buen provecho” (selamat makan) kepada Anda ketika berada di restoran, atau “que tenga buen dia/ noche” (semoga hari atau malammu menyenangkan) ketika bertemu dengan Anda di pagi atau malam hari.
Gracias!” (terima kasih) juga selalu diucapkan, termasuk dengan gerakan tangan, seperti kepada pengendara mobil yang berhenti ketika kita hendak menyeberang.
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu! (2)
zoom-in-whitePerbesar
Foto: https://www.speakinglatino.com/mexican-gestures/
ADVERTISEMENT
Sifat ramah inilah yang membuat memulai pertemanan dengan orang Meksiko dan beradaptasi dengan budaya dan kebiasaan setempat menjadi tidak terlalu sulit. Gunakan sedikit basic Spanish, maka kita dengan cepat mendapat teman baru.
Cukup dengan membalas salam yang sama atau “gracias, igualmente” (hal yang sama untukmu), dan “por nada/ de nada/ de que” (sama-sama), kita sudah memulai satu langkah untuk membina hubungan baik dengan penduduk lokal. Jangan lupa, jika memerlukan bantuan, selalu ucapkan “por favor” (tolong), ya.
Mexico City Yang Mirip Jakarta
Macet dan mall di Mexico City membuat saya melihat kota ini mirip dengan Jakarta. Kedua faktor ini ternyata bisa mendorong saya lebih cepat beradaptasi.
Ketika berada jauh ribuan mil di negeri seberang, anehnya hingar bingar kendaraan ketika macet adalah salah satu yang saya rindukan dari Jakarta. Untungnya, jalanan macet dan padatnya lalu lintas di Mexico City tidak persis sama dengan di Jakarta, tidak sampai "parkir" di jalan dan hanya padat merayap, seperti terlihat dalam video di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Tráfico loco” adalah ungkapan umum penduduk setempat untuk menggambarkan “kegilaan” karena padatnya lalu lintas di kota metropolitan ini. Tidak hanya di Mexico City, kemacetan juga kerap terjadi di jalur perbatasan antar ciudad (kota). Tak heran jika hampir setiap tahun, Mexico City selalu berada di urutan teratas sebagai salah satu “Cities With The Worst Traffic In The World”.
Selain sebagai kota macet, "Kota Seribu Pusat Perbelanjaan/Mall" adalah istilah yang cukup tepat disematkan kepada Mexico City. Bagaimana tidak, ada puluhan pusat perbelanjaan di kota metropolitan ini yang lokasinya saling berdekatan dan tidak pernah sepi pengunjung. Sebut saja Horacio, Pabellón, Antara Fashion Hall dan Liverpool yang semuanya berada di kawasan elit Polanco.
ADVERTISEMENT
Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kawasan Amerika Latin bahkan ada di Mexico City, yaitu Santa Fe. Jika itu belum cukup, kita bisa berburu barang branded dengan diskon menggoda di Outlet Premium di Punta Norte yang dapat dicapai sekitar satu jam dari Mexico City. Mall yang paling sering saya kunjungi adalah Antara Fashion Hall karena berada tidak jauh dari kantor dan cukup lengkap fasilitasnya.
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu! (3)
zoom-in-whitePerbesar
Surga Kuliner
Meksiko juga terkenal sebagai surga kuliner. Mau makanan apa saja ada. Mulai dari makanan Asia hingga Afrika. Tentu saja, makanan khas Meksiko harus dicoba. Selain tortillas, nachos, quesadilla, fajita, tamales merupakan makanan Meksiko yang mendunia.
Makanan Meksiko favorit saya? Sopa de pollo dan arrachera.
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu! (4)
zoom-in-whitePerbesar
Sopa de Pollo. Foto: https://www.flickr.com
ADVERTISEMENT
Sopa de pollo hampir sama dengan sup atau soto ayam di Indonesia. Tidak hanya di Meksiko, sup ini menjadi makanan utama di negara Amerika Tengah dan Latin lainnya. Tentu saja, sup ini paling cocok untuk menghangatkan tubuh ketika musim dingin tiba.
Sementara itu, arrachera adalah sejenis steak. Terbuat dari daging sapi (bagian otot) yang panjang dan agak pipih, arrachera biasanya diolah dengan dibakar dan disajikan bersama tortas, nasi atau kentang goreng (papas fritas), guacamole dan cabai jalapeño.
Te Extraño, Mexico! Saya Rindu! (5)
zoom-in-whitePerbesar
Arrachera. Foto: https://www.flickr.com
Untuk menambah selera, lengkapi kedua menu ini dengan potongan alpukat dan jeruk nipis, irisan bawang bombay dan salsa de chili. Niscaya, perut dan hati Anda senang. Nikmat!
Ah, Meksiko dengan segala kekurangan dan kelebihannya, sudah seperti "rumah kedua" saya.
ADVERTISEMENT
Tentunya, masih banyak cerita tentang Meksiko yang ingin saya bagikan. Untuk itu, sampai lain waktu dan terima kasih sudah membaca tulisan saya.
¡Hasta pronto!