Para Pengungsi Asal Afghanistan Mendapatkan Paket Gizi

ACT Jakarta Barat
Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
Konten dari Pengguna
14 Juni 2021 1:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ACT Jakarta Barat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Para Pengungsi Asal Afghanistan Mendapatkan Paket Gizi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Distribusi Paket Gizi untuk para pengungsi Afghanistan di Jakarta Barat oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Jakarta Barat berjalan lancar. Program kemanusiaan ini berlangsung pada Rabu (9/6/2021).
ADVERTISEMENT
Total paket gizi yang diberikan untuk para pengungsi Afghanistan sebanyak 150 paket. Aksi ini berlangsung dua kali pada tanggal 9 dan 12 Juni 2021, dengan memberikan paket gizi sebanyak 75 paket setiap aksi. Paket gizi tersebut berisi bahan pokok berupa telur, susu, buah-buahan, vitamin, biskuit, dan makanan siap saji.
"Terima kasih, ACT Jakarta Barat sudah membantu kami. Setiap bulan mereka (ACT & MRI Jakarta Barat) memberikan bantuan kepada kami. Perasaan kami senang juga ternyata masih ada yang bantu dah peduli sama kami. Terima kasih banyak," terang Wahid, Penerima Paket Gizi.
Diketahui bahwa imigran ini berasal dari Timur Tengah. Mayoritas dari mereka adalah Warga Negara Afghanistan. Mereka berlindung mencari kedamaian dan keamanan di Indonesia, khususnya di Jakarta Barat dari negeranya yang sedang mengalami konflik.
ADVERTISEMENT
Hingga kini mereka sama-sama tinggal di sebuah gedung yang terletak di sebelah Sekolah Dian Harapan, Jakarta Barat dengan membuat ruangan dari terpal dan sarung. Tak jarang juga mereka tidur hanya beralaskan karpet.
Wahid juga mengungkapkan suka dukanya selama menjadi pengungsi bahwa kadang kala dia merasaa cemas dengan keadaan yang dialaminya. Pikiran tersebut selalu menghantuinya, hari ini bisa tertawa lepas tetapi entah apakah besok masih bisa makan atau tidak. Tak luput juga anak-anak mereka yang tidak sekolah bagaimana dengan masa depannya.