Syarat-syarat Jadi Orang Kaya Menurut Ustad Abu Fadh Ega

ACT Jakarta Barat
Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari ACT Jakarta Barat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Syarat-syarat Jadi Orang Kaya Menurut Ustad Abu Fadh Ega
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
ACT News, Jakarta Barat – Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jakarta Barat menghadirkan kajian daring dengan tajuk “Saya Mau Jadi Orang Kaya”. Kajian yang diselenggarakan pada Selasa (7/9) ini disampaikan oleh Ustad Abu Fadh Ega, L.C.
ADVERTISEMENT
Pada kajian ini, disampaikan mengenai bagaimana pandangan islam terhadap keinginan seseorang untuk menjadi orang kaya. Ustad Ega menyebutkan bahwa islam tidak melarang seseorang untuk menjadi orang kaya, bahkan beberapa Nabi dan tokoh islam lain diberi nikmat oleh Allah menjadi orang kaya.
Akan tetapi, Ustad Ega menjelaskan terdapat syarat-syarat untuk menjadi orang kaya yang sesuai dengan ajaran islam. Di antaranya ialah,
1. Sumber penghasilan harus bersumber dari yang halal. “kita tidak memasukkan ke dalam tubuh kita, tidak memberikan kepada keluarga kita kecuali yang halal,” jelas Ustad Ega.
2. Selanjutnya ialah meyakini harta yang didapatkan merupakan pemberian Allah. Meyakini bahwa segala sesuatu datang dari Allah yang mana disalurkan melalui hamba-hamba Nya. Karena Allah sebagai Ar Rozaq, Maha Pemberi Rezeki dan Al Mukti, Maha Pemberi.
ADVERTISEMENT
3. Syarat yang ketiga ialah senantiasa menunaikan kewajiban. Kewajiban ini tidak diberatkan oleh semua orang, tetapi hanya orang-orang tertentu yang memiliki harta berlebih. Kewajiban yang dimaksud ialah dengan memberi nafkah kepada keluarga; istri, anak, orang tua, kerabat.
4. Kemudian yang keempat ialah mempergunakan hartanya tidak untuk kemaksiatan. Contohnya seperti digunakan untuk bisnis riba, atau untuk membeli khamr (minuman keras), dan lain-lain. “ketika antum keluarkan harta antum, pikir nanti apa yang akan antum jawab di hadapan Allah. Siap apa nggak antum bertanggung jawab, Allah akan tanya kemana harta yang antum habiskan,” kata Ustad Ega.
Oleh karena itu, penting untuk diingat bahwa harus selalu berhati-hati dalam menggunakan harta yang dimiliki. Harta yang dikeluarkan harus memiliki manfaat di dalamnya, karena semua hal akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah.
ADVERTISEMENT
5. Lalu syarat yang kelima ialah tidak boleh menyombongkan diri di hadapan orang lain karena hartanya. Seperti yang disebutkan oleh Ustad Ega, Nabi Muhammad sebagai pemimpin para Nabi tetap rendah hati. Oleh karena itu, Ustad Ega mengimbau untuk meneladani sikap yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad. “orang yang paling mulia adalah orang yang bertakwa, bukan karena harta,” jelas Ustad Ega.
6. Syarat yang terakhir adalah kekayaan hati. Ustad Ega menyebutkan kekayaan yang sesungguhnya adalah kekayaan hati. “Sifat manusia senang dengan harta, maka tak akan pernah cukup jika seseorang hanya mengejar harta saja. Namun apabila hatinya merasa cukup, maka akan terus merasa cukup dan tenang,”