Kenali Cara Penanganan Pneumonia pada Anak

Adamsyah Muhammad
Saya seorang mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya kelahiran Tangerang, 22 Mei 2002. Saat ini sedang menempuh S1 Pendidikan Biologi.
Konten dari Pengguna
24 April 2021 14:22 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adamsyah Muhammad tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Source Image : Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Source Image : Freepik
ADVERTISEMENT
Paru-paru pada manusia berfungsi sebagai sistem pernapasan dan juga terkait dengan sistem peredaran darah.
ADVERTISEMENT
Organ ini merupakan salah satu organ vital dalam kehidupan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan adalah suatu keharusan. Salah satu penyakit yang mungkin terjadi adalah pneumonia.
Penyakit pneumonia dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah yang serius dan, dalam kasus yang parah, bahkan dapat mengancam nyawa. Setiap orang bisa terkena penyakit ini, tidak terkecuali anak-anak.
Oleh karena itu, penanganan pneumonia pada anak sangat penting dilakukan. Untuk mengetahui cara yang benar untuk mengatasinya, berikut ulasannya.
Penyebab Pneumonia pada Anak
Dilansir dari IDAI, penyebab pneumonia pada anak ada banyak, seperti virus, bakteri dan jamur. Namun, kebanyakan kasus pneumonia biasanya disebabkan oleh infeksi virus pada paru-paru.
"Anak-anak dapat berisiko tinggi terserang pneumonia dikarenakan beberapa faktor, biasanya bisa karena sistem imun nya yang kurang. Imun yang kurang ini dipengaruhi oleh gizi nya, bayi yang tidak mendapatkan ASI secara eksklusif, kemudian anak yang tidak divaksinasi secara lengkap dan bisa juga karena virus serta kuman", ungkap ahli paru, dr. Agung Dewantara, Sp. P., M. Kes dalam temu wawancara pribadi di RSUD M. ASHARI.
ADVERTISEMENT
Ada banyak virus penyebab pneumonia, seperti rhinovirus, respirasi syncytial virus (RSV) atau virus influenza.
Sedangkan bakteri penyebab pneumonia yang umum adalah pneumococcus (streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenzae tipe b) dan Staphylococcus (Staphylococcus aureus).
Cara Penanganan Pneumonia pada Anak yang Dapat Dilakukan
Dikutip dari laman Halodoc 20/02/21. Pneumonia merupakan infeksi pada saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Paru-paru setiap orang terdiri dari kantung kecil (disebut alveoli).
Saat seseorang bernapas, bagian ini akan terisi udara. Alveoli penderita pneumonia diisi dengan cairan yang menyakitkan yang menyebabkan pernapasan dan hipoksia masuk ke dalam tubuh.
Pneumonia memang merupakan penyakit yang rentan menyerang anak-anak. Namun, risikonya paling besar di antara orang tua, bayi, orang dengan penyakit paru-paru, dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
ADVERTISEMENT
Pada kebanyakan kasus, penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus tidak memerlukan antibiotik. Namun penyakit yang disebabkan oleh bakteri akan diobati dengan antibiotik di rumah. Jenis antibiotik yang diberikan bergantung pada jenis bakteri penyebab penyakit.
"Penderita pneumonia ini biasanya merasakan sesak napas dan nyeri dada. Lalu ada yang merasakan demam tinggi dan batuk yang tak kunjung sembuh", imbuh dr. Agung Dewantara. Jika anak dengan penyakit ini terus mengalami demam tinggi, mereka mungkin perlu dirawat di rumah sakit. Selama di rumah sakit, beberapa perawatan dapat dilakukan, antara lain:
ADVERTISEMENT
Pada kasus yang lebih parah, pasien bisa dirawat di ICU. Selain itu, ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa meredakan gejala. Anda dapat melakukan hal berikut:
Pneumonia anak juga dapat menyebabkan masalah pernapasan. Berikut komplikasi lain yang mungkin terjadi:
Mencegah Pneumonia pada Anak
Vaksin dapat mencegah pneumonia, dan vaksin dapat menyebabkan 13 jenis penyakit. Saat anak Anda berusia dua bulan, dokter akan merekomendasikan vaksinasi tertentu untuk si kecil. Untuk anak yang di atas 2 tahun, vaksin lain juga dapat digunakan.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda harus memastikan bahwa anak Anda selalu mendapatkan semua vaksin untuk penyakit tersebut. Selain itu, pastikan anak Anda mendapat vaksin flu setahun sekali. Ini karena anak akan terserang pneumonia setelah batuk rejan dan flu.
Selain vaksin, ibu juga bisa mencegah pneumonia menyerang anaknya dengan menjaga kebersihan. Saat batuk atau bersin sejak usia dini, ajari anak untuk menutupi hidung dan mulutnya untuk melindungi orang lain dari kemungkinan penyebaran penyakit. Selain itu, pastikan anak-anak selalu mencuci tangan setelah beraktivitas di luar.